Usai Kehilangan Luhansk, Ukraina Pontang-panting Pertahankan Donetsk
loading...
A
A
A
KIEV - Pasukan Rusia mengarahkan pandangan mereka pada tujuan mereka berikutnya di Provinsi Donetsk, timur Ukraina, setelah Presiden Vladimir Putin mengklaim kemenangan di provinsi Luhansk.
Kemenangan Rusia di Luhansk terjadi ketika perang telah berlangsung lima bulan dan memasuki fase baru.
Penaklukan kota Lysychansk pada Minggu (4/7/2022) menyelesaikan penaklukan Rusia atas Luhansk, salah satu dari dua wilayah di Donbass.
Wilayah timur kawasan industri Ukraina itu telah menjadi tempat pertempuran terbesar di Eropa dalam beberapa generasi.
Kedua belah pihak telah menderita banyak korban dalam pertempuran merebut Luhansk, terutama selama pengepungan kota kembar Lysychansk dan Sievierodonetsk.
Kedua kota telah ditinggalkan dalam reruntuhan oleh pemboman Rusia yang berlangsung tanpa henti.
“Kota itu tidak ada lagi,” ujar Nina, seorang ibu muda yang melarikan diri dari Lysychansk untuk berlindung di pusat kota Dnipro.
“Itu praktis telah terhapus dari muka bumi. Tidak ada pusat distribusi bantuan kemanusiaan karena telah terkena bom. Bangunan yang dulunya merupakan rumah pusat bantuan itu sudah tidak ada lagi. Sama seperti kebanyakan rumah kita,” papar dia.
Kemenangan Rusia di Luhansk terjadi ketika perang telah berlangsung lima bulan dan memasuki fase baru.
Penaklukan kota Lysychansk pada Minggu (4/7/2022) menyelesaikan penaklukan Rusia atas Luhansk, salah satu dari dua wilayah di Donbass.
Wilayah timur kawasan industri Ukraina itu telah menjadi tempat pertempuran terbesar di Eropa dalam beberapa generasi.
Kedua belah pihak telah menderita banyak korban dalam pertempuran merebut Luhansk, terutama selama pengepungan kota kembar Lysychansk dan Sievierodonetsk.
Kedua kota telah ditinggalkan dalam reruntuhan oleh pemboman Rusia yang berlangsung tanpa henti.
“Kota itu tidak ada lagi,” ujar Nina, seorang ibu muda yang melarikan diri dari Lysychansk untuk berlindung di pusat kota Dnipro.
“Itu praktis telah terhapus dari muka bumi. Tidak ada pusat distribusi bantuan kemanusiaan karena telah terkena bom. Bangunan yang dulunya merupakan rumah pusat bantuan itu sudah tidak ada lagi. Sama seperti kebanyakan rumah kita,” papar dia.