Viral, Guru Sekolah Katolik Ini Diskors setelah Ketahuan Nyambi Jadi Model Dewasa
loading...

Elena Maraga, guru sekolah Katolik untuk anak-anak di Italia diskors setelah ketahuan bekerja sambilan sebagai model dewasa di OnlyFans. Foto/Il Gazzettino
A
A
A
ROMA - Seorang guru perempuan di sekolah Katolik untuk anak-anak di Italia telah diskors setelah dia ketahuan bekerja sambilan sebagai model dewasa di OnlyFans.
Guru tersebut diidentifikasi sebagai Elena Maraga (29). Salah satu orang tua siswa mengenali Maraga menjual kontennya di situs web dewasa tersebut dan memberi tahu orang tua siswa lainnya melalui grup WhatsApp dan Facebook.
Setelah menerima pengaduan, administrasi sekolah mengambil tindakan dan Maraga menolak bersalah.
Maraga berpendapat bahwa apa yang dia lakukan di waktu luangnya tidak merugikan orang lain, seraya menambahkan bahwa gajinya sekitar 1.200 euro per bulan "tidak cukup”.
"Itulah sebabnya saya sudah mempertimbangkan karier lain. Saya tahu teman-teman yang berpenghasilan sangat baik. Saya hanya berpikir bahwa saya bangga dengan hasil fisik yang telah saya capai dan saya suka memamerkannya," katanya kepada media Italia, yang dikutip The Telegraph, Sabtu (22/3/2025).
Maraga memiliki gelar dalam Ilmu Pendidikan dan memiliki pengalaman lima tahun bekerja di sekolah Katolik.
"Saya suka mengajar anak-anak, itu panggilan saya. Namun, saya memperoleh lebih banyak penghasilan di Internet. Saya membuka OnlyFans sebulan yang lalu, sebagian untuk bersenang-senang, sebagian karena rasa ingin tahu, sebagian untuk melihat apakah Anda benar-benar dapat memperoleh uang. Dalam satu hari saya memperoleh gaji sebulan," katanya.
Di tengah kontroversi tersebut, Kementerian Pendidikan Italia tengah mempersiapkan diri untuk menyusun kode etik baru yang melarang guru tampil di situs web dewasa.
Kode tersebut kemungkinan mengarahkan guru untuk "menghindari pernyataan, gambar, atau perilaku yang dapat merusak gengsi dan reputasi" sekolah mereka.
Guru tersebut diidentifikasi sebagai Elena Maraga (29). Salah satu orang tua siswa mengenali Maraga menjual kontennya di situs web dewasa tersebut dan memberi tahu orang tua siswa lainnya melalui grup WhatsApp dan Facebook.
Setelah menerima pengaduan, administrasi sekolah mengambil tindakan dan Maraga menolak bersalah.
Maraga berpendapat bahwa apa yang dia lakukan di waktu luangnya tidak merugikan orang lain, seraya menambahkan bahwa gajinya sekitar 1.200 euro per bulan "tidak cukup”.
"Itulah sebabnya saya sudah mempertimbangkan karier lain. Saya tahu teman-teman yang berpenghasilan sangat baik. Saya hanya berpikir bahwa saya bangga dengan hasil fisik yang telah saya capai dan saya suka memamerkannya," katanya kepada media Italia, yang dikutip The Telegraph, Sabtu (22/3/2025).
Maraga memiliki gelar dalam Ilmu Pendidikan dan memiliki pengalaman lima tahun bekerja di sekolah Katolik.
"Saya suka mengajar anak-anak, itu panggilan saya. Namun, saya memperoleh lebih banyak penghasilan di Internet. Saya membuka OnlyFans sebulan yang lalu, sebagian untuk bersenang-senang, sebagian karena rasa ingin tahu, sebagian untuk melihat apakah Anda benar-benar dapat memperoleh uang. Dalam satu hari saya memperoleh gaji sebulan," katanya.
Di tengah kontroversi tersebut, Kementerian Pendidikan Italia tengah mempersiapkan diri untuk menyusun kode etik baru yang melarang guru tampil di situs web dewasa.
Kode tersebut kemungkinan mengarahkan guru untuk "menghindari pernyataan, gambar, atau perilaku yang dapat merusak gengsi dan reputasi" sekolah mereka.
Lihat Juga :