Usai Kehilangan Luhansk, Ukraina Pontang-panting Pertahankan Donetsk
loading...
A
A
A
Pasukan Ukraina pada Selasa (5/7/2022) mengambil garis pertahanan baru di Donetsk, di mana mereka masih menguasai kota-kota besar.
Adapun Putin mengatakan kepada pasukannya untuk "benar-benar beristirahat dan memulihkan kesiapan militer mereka", sementara unit di daerah lain terus berjuang.
Sejak awal konflik, Rusia telah menuntut agar Ukraina menyerahkan Luhansk dan Donetsk kepada separatis pro-Moskow, yang telah mendeklarasikan negara independen.
“Ini adalah kemenangan terakhir bagi Rusia di wilayah Ukraina,” ungkap Oleksiy Arestovych, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan dalam video yang diposting online.
“Ini adalah kota-kota berukuran sedang. Dan ini berlangsung dari 4 April hingga 4 Juli, itu 90 hari. Banyak kerugian…,” papar dia.
Arestovych mengatakan selain pertempuran untuk Donetsk, Ukraina berharap melancarkan serangan balasan di selatan negara itu.
“Mengambil kota-kota di timur berarti 60% pasukan Rusia sekarang terkonsentrasi di timur dan sulit bagi mereka untuk diarahkan ke selatan,” ujar dia.
“Dan tidak ada lagi kekuatan yang bisa didatangkan dari Rusia. Mereka membayar mahal untuk Sievierodonetsk dan Lysychansk,” papar dia.
Beberapa pakar militer berpendapat kemenangan yang diperjuangkan dengan susah payah hanya membawa sedikit keuntungan strategis bagi pasukan Rusia, dan hasil dari apa yang disebut sebagai “pertempuran Donbas” tetap dalam keseimbangan.
“Saya pikir ini adalah kemenangan taktis bagi Rusia tetapi dengan biaya yang sangat besar,” ujar Neil Melvin dari think tank RUSI di London.
Adapun Putin mengatakan kepada pasukannya untuk "benar-benar beristirahat dan memulihkan kesiapan militer mereka", sementara unit di daerah lain terus berjuang.
Sejak awal konflik, Rusia telah menuntut agar Ukraina menyerahkan Luhansk dan Donetsk kepada separatis pro-Moskow, yang telah mendeklarasikan negara independen.
“Ini adalah kemenangan terakhir bagi Rusia di wilayah Ukraina,” ungkap Oleksiy Arestovych, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan dalam video yang diposting online.
“Ini adalah kota-kota berukuran sedang. Dan ini berlangsung dari 4 April hingga 4 Juli, itu 90 hari. Banyak kerugian…,” papar dia.
Arestovych mengatakan selain pertempuran untuk Donetsk, Ukraina berharap melancarkan serangan balasan di selatan negara itu.
“Mengambil kota-kota di timur berarti 60% pasukan Rusia sekarang terkonsentrasi di timur dan sulit bagi mereka untuk diarahkan ke selatan,” ujar dia.
“Dan tidak ada lagi kekuatan yang bisa didatangkan dari Rusia. Mereka membayar mahal untuk Sievierodonetsk dan Lysychansk,” papar dia.
Beberapa pakar militer berpendapat kemenangan yang diperjuangkan dengan susah payah hanya membawa sedikit keuntungan strategis bagi pasukan Rusia, dan hasil dari apa yang disebut sebagai “pertempuran Donbas” tetap dalam keseimbangan.
“Saya pikir ini adalah kemenangan taktis bagi Rusia tetapi dengan biaya yang sangat besar,” ujar Neil Melvin dari think tank RUSI di London.