Houthi Terus Melawan, AS Akan Kerahkan Kapal Induk Nuklir Kedua
loading...

AS berencana mengerahkan kapal induk bertenaga nuklir kedua ke Timur Tengah saat serangan terhadap kelompok Houthi Yaman terus berlanjut. Foto/US Navy
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) berencana mengerahkan kapal induk bertenaga nuklir kedua ke Timur Tengah saat serangan terhadap kelompok Houthi Yaman terus berlanjut.
Alih-alih tunduk setelah diserang militer Amerika secara besar-besaran sejak pekan lalu, kelompok Houthi justru terus melawan. Kelompok itu bahkan menyerang Israel dengan sejumlah rudal pada Kamis dan Jumat malam.
Para pejabat Amerika mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa Pentagon sedang menyelesaikan rencana untuk mengerahkan personel tambahan dan kemampuan pertahanan udara sembari melanjutkan serangan terhadap basis-basis Houthi.
Tujuannya, kata para pejabat tersebut, adalah untuk melemahkan kemampuan militer Houthi dan mencegah serangan lebih lanjut, khususnya terhadap jalur pelayaran internasional di Laut Merah.
Menteri Pertahanan AS atau kepala Pentagon Pete Hegseth memperpanjang pengerahan kapal induk Harry S Truman ke Timur Tengah minggu ini dan diperkirakan akan memerintahkan kapal induk kedua ke wilayah tersebut dalam beberapa minggu mendatang.
Kantor berita Associated Press (AP) pertama kali melaporkan berita tentang perpanjangan waktu tugas USS Harry S Truman.
Sejak operasi militer dimulai akhir pekan lalu, pasukan AS telah melancarkan lebih dari 50 serangan, yang menghantam lokasi-lokasi militer penting Houthi, termasuk fasilitas peluncuran pesawat nirawak dan depot senjata.
Menurut pejabat AS, serangan-serangan ini telah menimbulkan kerugian yang signifikan bagi pasukan dan pimpinan Houthi.
Pendekatan pemerintahan Presiden Donald Trump menunjukkan perubahan signifikan dalam strategi militer dibandingkan dengan pendahulunya, Joe Biden.
“Pendekatan di bawah pemerintahan Trump menunjukkan keinginan untuk memperluas target dan geografi serangan militer,” kata Dana Stroul, mantan pejabat tinggi Pentagon untuk Timur Tengah dalam pemerintahan Biden, kepada Al Arabiya English, Sabtu (22/3/2025).
Alih-alih tunduk setelah diserang militer Amerika secara besar-besaran sejak pekan lalu, kelompok Houthi justru terus melawan. Kelompok itu bahkan menyerang Israel dengan sejumlah rudal pada Kamis dan Jumat malam.
Para pejabat Amerika mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa Pentagon sedang menyelesaikan rencana untuk mengerahkan personel tambahan dan kemampuan pertahanan udara sembari melanjutkan serangan terhadap basis-basis Houthi.
Tujuannya, kata para pejabat tersebut, adalah untuk melemahkan kemampuan militer Houthi dan mencegah serangan lebih lanjut, khususnya terhadap jalur pelayaran internasional di Laut Merah.
Menteri Pertahanan AS atau kepala Pentagon Pete Hegseth memperpanjang pengerahan kapal induk Harry S Truman ke Timur Tengah minggu ini dan diperkirakan akan memerintahkan kapal induk kedua ke wilayah tersebut dalam beberapa minggu mendatang.
Kantor berita Associated Press (AP) pertama kali melaporkan berita tentang perpanjangan waktu tugas USS Harry S Truman.
Sejak operasi militer dimulai akhir pekan lalu, pasukan AS telah melancarkan lebih dari 50 serangan, yang menghantam lokasi-lokasi militer penting Houthi, termasuk fasilitas peluncuran pesawat nirawak dan depot senjata.
Menurut pejabat AS, serangan-serangan ini telah menimbulkan kerugian yang signifikan bagi pasukan dan pimpinan Houthi.
Strategi yang Lebih Tegas
Pendekatan pemerintahan Presiden Donald Trump menunjukkan perubahan signifikan dalam strategi militer dibandingkan dengan pendahulunya, Joe Biden.
“Pendekatan di bawah pemerintahan Trump menunjukkan keinginan untuk memperluas target dan geografi serangan militer,” kata Dana Stroul, mantan pejabat tinggi Pentagon untuk Timur Tengah dalam pemerintahan Biden, kepada Al Arabiya English, Sabtu (22/3/2025).
Lihat Juga :