Pendidikan Patriotik dan Skema Cuci Otak Generasi Muda China

Kamis, 26 Oktober 2023 - 11:41 WIB
loading...
A A A
"Dia kemudian harus menyampaikan serangkaian pernyataan mainstream mengenai budaya, karena budaya dapat menafsirkan ulang realitas hingga batas tertentu," imbuh dia.

Menurut komentator berita terkini yang berbasis di AS, Tang Jingyuan, prioritas politik inilah yang mendorong Xi melakukan kampanye "pendidikan patriotik."

"Partai Komunis China menggunakan (ideologi) untuk menyamarkan dirinya sebagai promosi budaya baru dan maju, serta untuk menipu rakyat China," kata Tang.

"Sekarang klaim Xi Jinping atas legitimasinya sudah hancur, dan dia ingin mengenakan budaya komunis serta ideologi merah dengan berbalut budaya tradisional untuk meningkatkan legitimasinya," ucapnya.

Bagian dari strategi itu tertuang dalam rancangan Undang-Undang Pendidikan Patriotik, yang menyebutkan "warisan sejarah dan budaya, perbuatan dan semangat para pahlawan dan martir, festival tradisional dan kegiatan budaya rakyat" sebagai cara untuk "meningkatkan rasa patriotik dan kekeluargaan, khususnya di kalangan kaum muda, dan di sekolah-sekolah."

Peneliti Asosiasi Kebijakan Lintas Selat Taiwan, Wu Se-chih, mengatakan bahwa sebagian besar rancangan undang-undang tersebut berisi rangkaian slogan.

"Makna simbolis jauh lebih penting dibandingkan makna substantifnya," kata Wu. Namun dia mengatakan hal itu masih akan mendorong berbagai lembaga untuk ikut serta dalam pendanaan.

"Setelah peraturan ini disahkan, institusi pendidikan, departemen pemerintah dan organisasi lainnya di China akan berjuang untuk mendapatkan pendanaan atau proyek apa pun atas nama mereka" ujar Wu.

Tuduhan Radikalisasi


Undang-undang tersebut juga secara khusus menargetkan "kompatriot" di Hong Kong, Makau dan Taiwan, untuk "meningkatkan identifikasi mereka dengan negara mereka, dan dengan tradisi budaya China yang sangat baik," sehingga dapat menjaga persatuan nasional dan etnis.

"Mereka sudah terus berbicara tentang bagaimana patriot harus memimpin Hong Kong dan Makau," kata Wu, mengacu pada perubahan pemilu baru-baru ini. “Agak sulit bagi mereka untuk menerapkan pendidikan patriotik di Taiwan, kecuali jika warga Taiwan pergi ke China untuk belajar."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0967 seconds (0.1#10.140)