Zionis Israel Retak, PM Netanyahu Ribut dengan Panglima Militer dan Bos Shin Bet
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Pemerintah Zionis Israel mulai retak di tengah perang melawan Hamas di Gaza.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berselisih dengan Panglima Militer atau Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Herzi Halevi, juga dengan Kepala Shin Bet Ronen Bar.
Jenderal Halevi mengecam PM Netanyahu selama konsultasi keamanan akhir pekan lalu.
Menurut Halevi strategi perang di bawah komando Netanyahu dalam melawan Hamas tidak jelas.
Netanyahu, lanjut dia, gagal mengembangkan dan mengumumkan apa yang disebut strategi “day-after" mengenai siapa yang akan memerintah Gaza setelah perang berakhir nanti.
“Kami sekarang beroperasi kembali di Jabaliya. Selama tidak ada proses diplomatik untuk membentuk badan pemerintahan di Jalur Gaza selain Hamas, kita harus melancarkan kampanye lagi dan lagi di tempat lain untuk membongkar infrastruktur Hamas,” kata Halevi seperti dikutip dari Channel 13, Senin (13/5/2024).
“Ini akan menjadi tugas Sisyphean," ujarnya.
Laporan Channel 13 mengatakan bahwa pejabat senior IDF lainnya juga mendesak para pemimpin politik Israel—tanpa merinci nama mereka—untuk mengambil keputusan dan merumuskan strategi.
Selain itu, anggota kabinet dilaporkan memperingatkan Netanyahu bahwa langkah Israel dan kurangnya pengambilan keputusan dalam beberapa minggu terakhir “hanya mempertaruhkan nyawa".
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berselisih dengan Panglima Militer atau Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Herzi Halevi, juga dengan Kepala Shin Bet Ronen Bar.
Jenderal Halevi mengecam PM Netanyahu selama konsultasi keamanan akhir pekan lalu.
Menurut Halevi strategi perang di bawah komando Netanyahu dalam melawan Hamas tidak jelas.
Netanyahu, lanjut dia, gagal mengembangkan dan mengumumkan apa yang disebut strategi “day-after" mengenai siapa yang akan memerintah Gaza setelah perang berakhir nanti.
“Kami sekarang beroperasi kembali di Jabaliya. Selama tidak ada proses diplomatik untuk membentuk badan pemerintahan di Jalur Gaza selain Hamas, kita harus melancarkan kampanye lagi dan lagi di tempat lain untuk membongkar infrastruktur Hamas,” kata Halevi seperti dikutip dari Channel 13, Senin (13/5/2024).
“Ini akan menjadi tugas Sisyphean," ujarnya.
Laporan Channel 13 mengatakan bahwa pejabat senior IDF lainnya juga mendesak para pemimpin politik Israel—tanpa merinci nama mereka—untuk mengambil keputusan dan merumuskan strategi.
Selain itu, anggota kabinet dilaporkan memperingatkan Netanyahu bahwa langkah Israel dan kurangnya pengambilan keputusan dalam beberapa minggu terakhir “hanya mempertaruhkan nyawa".