Peningkatan Kasus Virus Corona di Eropa Bikin WHO Khawatir

Kamis, 25 Juni 2020 - 23:34 WIB
loading...
Peningkatan Kasus Virus...
Peningkatan kasus virus Corona di Eropa membuat WHO khawatir. Foto/Ilustrasi
A A A
JENEWA - Eropa untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan telah menyaksikan peningkatan kasus mingguan Covid-19 . Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kondisi ini terjadi dikarenakan berkurangnya pengekangan penyebaran virus Corona baru itu.

Direktur regional WHO Hans Henri Kluge mengatakan, di 11 negara, yang belum disebutkan namanya, percepatan transmisi telah menyebabkan kebangkitan yang "sangat signifikan."

"Peringatan tentang risiko kebangkitan telah menjadi kenyataan," katanya seperti dikutip dari BBC, Kamis (25/6/2020).

Jika dibiarkan, dia memperingatkan sistem kesehatan akan "didorong ke jurang."

Lebih dari 2,6 juta kasus Covid-19 dan 195.000 kematian telah dilaporkan di wilayah WHO Eropa, yang meliputi 54 negara dan tujuh wilayah di seluruh Eropa, Timur Tengah dan Asia Tengah.

Hampir 20.000 kasus baru dan lebih dari 700 kematian baru dicatat setiap harinya.

"Selama berminggu-minggu, saya telah berbicara tentang risiko kebangkitan ketika negara-negara menyesuaikan langkah-langkahnya," ujar Kluge.

"Di beberapa negara di Eropa, risiko ini kini menjadi kenyataan - 30 negara telah melihat peningkatan dalam kasus kumulatif baru selama dua minggu terakhir," imbuhnya.

"Di 11 negara ini, transmisi yang dipercepat telah menyebabkan kebangkitan yang sangat signifikan sehingga jika dibiarkan akan mendorong sistem kesehatan ke jurang sekali lagi," ungkapnya.

Kluge mengatakan negara-negara seperti Polandia, Jerman, Spanyol dan Israel dengan cepat merespons wabah berbahaya yang terkait dengan sekolah, tambang batu bara, serta pengaturan produksi makanan, dan mengendalikan mereka melalui intervensi cepat.

Meskipun ada peringatan tentang kebangkitan, dia mengatakan WHO mengantisipasi bahwa situasi akan lebih tenang di sebagian besar negara selama musim panas.

"Tapi kita memang harus bersiap untuk musim gugur, ketika Covid-19 dapat bertemu influenza musiman, pneumonia, penyakit lain juga, karena pada akhirnya virus masih aktif beredar di komunitas kita dan tidak ada pengobatan yang efektif, tidak ada vaksin yang efektif, belum," ujarnya.

Dalam perkembangan terpisah, Jerman dan Prancis menjanjikan dukungan mereka kepada WHO setelah mengadakan pembicaraan dengan direktur jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan negaranya berencana untuk memberikan dana lebih dari Rp8 triliun dan peralatan untuk lembaga itu pada tahun ini.

Ia menekankan bahwa pandemi global membutuhkan tanggapan terkoordinasi global, menambahkan: "Jawaban nasional yang terisolasi untuk masalah internasional pasti akan gagal."

Sementara Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, menjanjikan dana langsung untuk WHO sebesar Rp800 miliar dan Rp1,4 triliun lainnya untuk pusat penelitiannya di Lyon.

"Saya benar-benar percaya bahwa dunia membutuhkan, lebih dari sebelumnya, sebuah organisasi multilateral. Saya percaya dunia tidak dapat menyingkirkan mitra," katanya.

Para pemimpin Eropa ingin menunjukkan dukungan publik kepada WHO setelah Amerika Serikat (AS) menyebut badan itu "boneka China" serta mengatakan akan memotong dana dan keluar.(Baca: Sebut Organisasi Boneka China, Trump 'Ceraikan' WHO )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1768 seconds (0.1#10.140)