Sebut Organisasi Boneka China, Trump 'Ceraikan' WHO
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan berakhirnya hubungan negaranya dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas penanganannya terhadap pandemi virus Corona. Lebih jauh Trump mengatakan WHO pada dasarnya telah menjadi organisasi boneka China.
Muncul di Taman Mawar Gedung Putih, Trump melanjutkan ancaman yang kerap dilontarkannya untuk menghentikan dana bantuan AS yang berjumlah ratusan juta dolar setahun untuk organisasi tersebut.
Trump mengatakan WHO gagal melakukan reformasi pada organisasi yang dituntutnya dalam surat 18 Mei kepada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Surat itu telah memberi WHO tenggat waktu 30 hari untuk berkomitmen pada reformasi.(Baca: Trump Ultimatum WHO 30 Hari: Perbaiki Diri atau AS Hengkang! )
Trump pun menganggap WHO telah menjalin hubungan yang erat dengan China, tempat virus Corona berasal.
Ia mengatakan para pejabat China mengabaikan kewajiban pelaporan mereka tentang virus kepada WHO dan menekan WHO untuk menyesatkan dunia ketika virus itu pertama kali ditemukan oleh otoritas China.(Baca: China Sentris, Trump Sebut WHO Gagal Atasi Pandemi Corona )
“China memiliki kendali penuh atas Organisasi Kesehatan Dunia meskipun hanya membayar USD40 juta per tahun dibandingkan dengan apa yang telah dibayar Amerika Serikat yaitu sekitar USD450 juta per tahun. Kami telah merinci reformasi yang harus dibuat dan terlibat dengan mereka secara langsung tetapi mereka menolak untuk bertindak,” kata Trump.
"Karena mereka telah gagal untuk melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kita hari ini akan mengakhiri hubungan kita dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan mengarahkan kembali dana tersebut ke seluruh dunia lainnya dan layak mendapatkan kebutuhan kesehatan masyarakat global yang mendesak," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (30/5/2020).
Memotong kontribusi AS dapat memiliki implikasi global karena WHO tengah terlibat dalam menanggapi pandemi yang telah melanda puluhan negara.
Trump telah lama mempertanyakan nilai Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mencemooh pentingnya multilateralisme ketika ia fokus pada agenda "America First". Sejak menjabat, Trump telah keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, badan budaya UNESCO, perjanjian global untuk mengatasi perubahan iklim dan kesepakatan nuklir Iran.
WHO sendiri adalah badan khusus PBB, sebuah badan internasional independen yang bekerja dengan PBB. WHO tidak segera menanggapi permintaan komentar atas keputusan Trump tersebut.
"Kami telah secara konsisten menyerukan semua negara untuk mendukung WHO," kata juru bicara Sekretaris Jenderal AS Antonio Guterres ketika ditanya tentang keputusan Trump.
Muncul di Taman Mawar Gedung Putih, Trump melanjutkan ancaman yang kerap dilontarkannya untuk menghentikan dana bantuan AS yang berjumlah ratusan juta dolar setahun untuk organisasi tersebut.
Trump mengatakan WHO gagal melakukan reformasi pada organisasi yang dituntutnya dalam surat 18 Mei kepada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Surat itu telah memberi WHO tenggat waktu 30 hari untuk berkomitmen pada reformasi.(Baca: Trump Ultimatum WHO 30 Hari: Perbaiki Diri atau AS Hengkang! )
Trump pun menganggap WHO telah menjalin hubungan yang erat dengan China, tempat virus Corona berasal.
Ia mengatakan para pejabat China mengabaikan kewajiban pelaporan mereka tentang virus kepada WHO dan menekan WHO untuk menyesatkan dunia ketika virus itu pertama kali ditemukan oleh otoritas China.(Baca: China Sentris, Trump Sebut WHO Gagal Atasi Pandemi Corona )
“China memiliki kendali penuh atas Organisasi Kesehatan Dunia meskipun hanya membayar USD40 juta per tahun dibandingkan dengan apa yang telah dibayar Amerika Serikat yaitu sekitar USD450 juta per tahun. Kami telah merinci reformasi yang harus dibuat dan terlibat dengan mereka secara langsung tetapi mereka menolak untuk bertindak,” kata Trump.
"Karena mereka telah gagal untuk melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kita hari ini akan mengakhiri hubungan kita dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan mengarahkan kembali dana tersebut ke seluruh dunia lainnya dan layak mendapatkan kebutuhan kesehatan masyarakat global yang mendesak," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (30/5/2020).
Memotong kontribusi AS dapat memiliki implikasi global karena WHO tengah terlibat dalam menanggapi pandemi yang telah melanda puluhan negara.
Trump telah lama mempertanyakan nilai Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mencemooh pentingnya multilateralisme ketika ia fokus pada agenda "America First". Sejak menjabat, Trump telah keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, badan budaya UNESCO, perjanjian global untuk mengatasi perubahan iklim dan kesepakatan nuklir Iran.
WHO sendiri adalah badan khusus PBB, sebuah badan internasional independen yang bekerja dengan PBB. WHO tidak segera menanggapi permintaan komentar atas keputusan Trump tersebut.
"Kami telah secara konsisten menyerukan semua negara untuk mendukung WHO," kata juru bicara Sekretaris Jenderal AS Antonio Guterres ketika ditanya tentang keputusan Trump.
(ber)