Mencengangkan, Sistem Misil AS 75 Persen Gagal Cegat Rudal Iran yang Serang Israel
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Media Zionis mengungkap fakta mencengangkan, yakni sistem misil Amerika Serikat (AS) memiliki tingkat kegagalan 75 persen dalam mencegat rudal dan drone Iran yang menyerang Israel pada 13 April lalu.
Laporan yang ditulis oleh Amir Bar Shalom dari Galai Tzahal atau Army Radio mengatakan hanya dua dari delapan rudal SM-3 yang diluncurkan oleh militer AS yang berhasil mencegat target pada hari itu. Itu artinya, tingkat kegagalannya sebesar 75 persen.
SM-3, rudal permukaan-ke-udara berbasis kapal, digunakan untuk pertama kalinya dalam pertempuran untuk mencegat rudal balistik jarak pendek dan menengah yang diluncurkan oleh Iran.
Meskipun baterai rudal Patriot Amerika berhasil menembak jatuh setidaknya satu rudal balistik, SM-3 tidak berkinerja baik.
Namun, laporan tersebut menyoroti bahwa ini hanyalah sebagian kecil dari kontribusi AS terhadap pertahanan Israel malam itu.
Berbeda dengan sistem pertahanan rudal, pilot Angkatan Udara AS bersama pasukan Inggris, Prancis, Yordania, dan Israel berhasil menembak jatuh ratusan drone sebelum mencapai Israel.
Selain itu, tidak ada masalah yang ditemukan dalam intersepsi drone dan rudal jelajah, dan sistem AS memberikan gambaran radar luas yang penting mengenai serangan rudal tersebut, sehingga memungkinkan banyak intersepsi berhasil.
“Mereka harus berterima kasih atas apa yang mereka lakukan,” kata Bar Shalom tentang peran pasukan Amerika, yang dikutip Yeshiva World, Jumat (3/5/2024).
Menurut laporan tersebut, sistem pertahanan udara Israel sendiri memiliki tingkat intersepsi yang mengesankan yaitu lebih dari 90 persen, meskipun angka ini mungkin lebih rendah tanpa bantuan militer negara lain untuk mencegat banyak proyektil musuh sebelum mereka mendekati wilayah udara Israel.
Serangan Iran terhadap Israel terdiri dari sekitar 170 serangan drone, lebih dari 30 rudal jelajah, dan lebih dari 120 rudal balistik, menjadikannya salah satu serangan rudal dan drone terbesar dalam sejarah militer.
Dengan bantuan AS, Inggris, Prancis, dan Yordania, Israel dan sekutunya mampu mencegat hampir semua ancaman, dengan hanya sekitar lima rudal balistik yang berhasil mencapai target dan menyebabkan kerusakan kecil.
Laporan yang ditulis oleh Amir Bar Shalom dari Galai Tzahal atau Army Radio mengatakan hanya dua dari delapan rudal SM-3 yang diluncurkan oleh militer AS yang berhasil mencegat target pada hari itu. Itu artinya, tingkat kegagalannya sebesar 75 persen.
SM-3, rudal permukaan-ke-udara berbasis kapal, digunakan untuk pertama kalinya dalam pertempuran untuk mencegat rudal balistik jarak pendek dan menengah yang diluncurkan oleh Iran.
Baca Juga
Meskipun baterai rudal Patriot Amerika berhasil menembak jatuh setidaknya satu rudal balistik, SM-3 tidak berkinerja baik.
Namun, laporan tersebut menyoroti bahwa ini hanyalah sebagian kecil dari kontribusi AS terhadap pertahanan Israel malam itu.
Berbeda dengan sistem pertahanan rudal, pilot Angkatan Udara AS bersama pasukan Inggris, Prancis, Yordania, dan Israel berhasil menembak jatuh ratusan drone sebelum mencapai Israel.
Selain itu, tidak ada masalah yang ditemukan dalam intersepsi drone dan rudal jelajah, dan sistem AS memberikan gambaran radar luas yang penting mengenai serangan rudal tersebut, sehingga memungkinkan banyak intersepsi berhasil.
“Mereka harus berterima kasih atas apa yang mereka lakukan,” kata Bar Shalom tentang peran pasukan Amerika, yang dikutip Yeshiva World, Jumat (3/5/2024).
Menurut laporan tersebut, sistem pertahanan udara Israel sendiri memiliki tingkat intersepsi yang mengesankan yaitu lebih dari 90 persen, meskipun angka ini mungkin lebih rendah tanpa bantuan militer negara lain untuk mencegat banyak proyektil musuh sebelum mereka mendekati wilayah udara Israel.
Serangan Iran terhadap Israel terdiri dari sekitar 170 serangan drone, lebih dari 30 rudal jelajah, dan lebih dari 120 rudal balistik, menjadikannya salah satu serangan rudal dan drone terbesar dalam sejarah militer.
Dengan bantuan AS, Inggris, Prancis, dan Yordania, Israel dan sekutunya mampu mencegat hampir semua ancaman, dengan hanya sekitar lima rudal balistik yang berhasil mencapai target dan menyebabkan kerusakan kecil.
(mas)