AS akan Bangun Gudang Senjata di Arktik Eropa
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan membangun depot senjata besar-besaran di negara-negara Nordik setelah Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO baru-baru ini.
Pernyataan itu diungkap Letjen Christopher Mohan, wakil panglima Komando Materiel Angkatan Darat AS dalam wawancara dengan Breaking Defense.
Kedua negara tersebut mengajukan permohonan ke blok yang dipimpin AS pada Mei 2022, dengan alasan konflik Ukraina sebagai ancaman terhadap keamanan mereka.
Finlandia diterima dalam waktu singkat, namun pencalonan Swedia tertunda karena perselisihan dengan Turki dan kemudian Hongaria.
Meskipun Mohan tidak mengungkapkan kemungkinan lokasi baru, dia mencatat blok militer sedang mempertimbangkan masalah peralatan dan lokasi apa yang terbaik untuk wilayah utara dan Arktik.
“Penambahan mitra NATO mengubah lanskap keamanan dan tanggung jawab kami sebagai bagian dari NATO,” ujar jenderal itu kepada media di sela-sela simposium tahunan Asosiasi Angkatan Darat AS pada hari Jumat.
Norwegia bisa menjadi lokasi penyimpanan persenjataan NATO, menurut Mayjen AS Ronald Ragin, sebagaimana dikutip media.
NATO memiliki dua lokasi Army Prepositioned Stock (APS) di Jerman dan beberapa lokasi di Belanda, Polandia, Belgia dan Italia, menurut laporan Breaking Defense.
Mereka mencari lebih banyak lokasi “terutama di wilayah utara,” ketika ketegangan mengenai Ukraina meningkat, setelah Finlandia dan Swedia menjadi bagian dari organisasi tersebut, menurut outlet tersebut.
Menurut Mohan, Kepala Komando AS di Eropa Jenderal Christopher Cavoli mempelopori perubahan tersebut dan menyusun rencana yang akan “merangkul dan mengintegrasikan Finlandia serta Swedia ke dalam NATO, dan hal ini akan mendorong beberapa perubahan di lapangan.”
Pernyataan itu diungkap Letjen Christopher Mohan, wakil panglima Komando Materiel Angkatan Darat AS dalam wawancara dengan Breaking Defense.
Kedua negara tersebut mengajukan permohonan ke blok yang dipimpin AS pada Mei 2022, dengan alasan konflik Ukraina sebagai ancaman terhadap keamanan mereka.
Finlandia diterima dalam waktu singkat, namun pencalonan Swedia tertunda karena perselisihan dengan Turki dan kemudian Hongaria.
Meskipun Mohan tidak mengungkapkan kemungkinan lokasi baru, dia mencatat blok militer sedang mempertimbangkan masalah peralatan dan lokasi apa yang terbaik untuk wilayah utara dan Arktik.
“Penambahan mitra NATO mengubah lanskap keamanan dan tanggung jawab kami sebagai bagian dari NATO,” ujar jenderal itu kepada media di sela-sela simposium tahunan Asosiasi Angkatan Darat AS pada hari Jumat.
Norwegia bisa menjadi lokasi penyimpanan persenjataan NATO, menurut Mayjen AS Ronald Ragin, sebagaimana dikutip media.
NATO memiliki dua lokasi Army Prepositioned Stock (APS) di Jerman dan beberapa lokasi di Belanda, Polandia, Belgia dan Italia, menurut laporan Breaking Defense.
Mereka mencari lebih banyak lokasi “terutama di wilayah utara,” ketika ketegangan mengenai Ukraina meningkat, setelah Finlandia dan Swedia menjadi bagian dari organisasi tersebut, menurut outlet tersebut.
Menurut Mohan, Kepala Komando AS di Eropa Jenderal Christopher Cavoli mempelopori perubahan tersebut dan menyusun rencana yang akan “merangkul dan mengintegrasikan Finlandia serta Swedia ke dalam NATO, dan hal ini akan mendorong beberapa perubahan di lapangan.”
(sya)