Silsilah Raja Arab Saudi, dari yang Ditembak Mati hingga yang Hafal Alquran
loading...
A
A
A
Raja Fahd juga mendedikasikan tahun diplomasi untuk menyelesaikan perang saudara di Lebanon. Dia menjadi tuan rumah pertemuan anggota parlemen Lebanon di Taif, Arab Saudi pada tahun 1989.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan rekonsiliasi nasional yang ditandatangani di Taif yang mengakhiri pertempuran dan membuka jalan untuk rekonstruksi dengan bantuan dari Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya.
Mungkin krisis internasional terbesar pemerintahan Raja Fahd terjadi ketika Irak menginvasi Kuwait pada 2 Agustus 1990. Raja saat itu memainkan peran kunci dalam menyusun koalisi internasional yang mengusir pasukan Irak keluar dari Kuwait.
Raja Fahd juga peduli dengan masalah kemanusiaan . Di bawah pemerintahannya, Arab Saudi memberikan bantuan kemanusiaan darurat ke berbagai negara, termasuk Somalia, Bosnia dan Afghanistan, serta negara-negara yang menderita bencana alam, seperti gempa bumi (Turki pada tahun 1999, Iran pada tahun 2003) dan tsunami yang melanda Asia Tenggara pada tahun Desember 2004.
Raja Faisal inilah yang tercatat sebagai raja pertama Saudi yang mengunjungi Indonesia tahun 1970. Saat itu, Indonesia masih dipimpin Presiden Soeharto.
6. Raja Abdullah (2005 – 2015)
Foto/Al Jazeera
Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah bin Abdulaziz naik takhta setelah kematian kakaknya, Raja Fahd, pada 1 Agustus 2005.
Raja Abdullah lahir di Riyadh pada tahun 1924, dan menerima pendidikan awal di istana kerajaan. Dipengaruhi oleh ayahnya, Raja Abdulaziz, dia mengembangkan rasa hormat yang mendalam terhadap agama, sejarah, dan warisan Arab.
Tahun-tahun yang dihabiskannya tinggal di padang pasir bersama suku Badui mengajarinya nilai-nilai kehormatan, kesederhanaan, kemurahan hati dan keberanian, dan menanamkan dalam dirinya keinginan untuk membantu pembangunan bangsanya.
Ketika menjadi Putra Mahkota, dia bepergian secara luas di kerajaan dan meresmikan sejumlah proyek di seluruh negeri.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan rekonsiliasi nasional yang ditandatangani di Taif yang mengakhiri pertempuran dan membuka jalan untuk rekonstruksi dengan bantuan dari Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya.
Mungkin krisis internasional terbesar pemerintahan Raja Fahd terjadi ketika Irak menginvasi Kuwait pada 2 Agustus 1990. Raja saat itu memainkan peran kunci dalam menyusun koalisi internasional yang mengusir pasukan Irak keluar dari Kuwait.
Raja Fahd juga peduli dengan masalah kemanusiaan . Di bawah pemerintahannya, Arab Saudi memberikan bantuan kemanusiaan darurat ke berbagai negara, termasuk Somalia, Bosnia dan Afghanistan, serta negara-negara yang menderita bencana alam, seperti gempa bumi (Turki pada tahun 1999, Iran pada tahun 2003) dan tsunami yang melanda Asia Tenggara pada tahun Desember 2004.
Raja Faisal inilah yang tercatat sebagai raja pertama Saudi yang mengunjungi Indonesia tahun 1970. Saat itu, Indonesia masih dipimpin Presiden Soeharto.
6. Raja Abdullah (2005 – 2015)
Foto/Al Jazeera
Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah bin Abdulaziz naik takhta setelah kematian kakaknya, Raja Fahd, pada 1 Agustus 2005.
Raja Abdullah lahir di Riyadh pada tahun 1924, dan menerima pendidikan awal di istana kerajaan. Dipengaruhi oleh ayahnya, Raja Abdulaziz, dia mengembangkan rasa hormat yang mendalam terhadap agama, sejarah, dan warisan Arab.
Tahun-tahun yang dihabiskannya tinggal di padang pasir bersama suku Badui mengajarinya nilai-nilai kehormatan, kesederhanaan, kemurahan hati dan keberanian, dan menanamkan dalam dirinya keinginan untuk membantu pembangunan bangsanya.
Ketika menjadi Putra Mahkota, dia bepergian secara luas di kerajaan dan meresmikan sejumlah proyek di seluruh negeri.