Silsilah Raja Arab Saudi, dari yang Ditembak Mati hingga yang Hafal Alquran
loading...
A
A
A
Raja Faisal bin Abdulaziz naik takhta pada 2 November 1964. Dia menggantikan kakaknya, Raja Saud yang turun takhta tahun 1964, meski dia meninggal pada 23 Februari 1969.
Raja Faisal adalah seorang inovator visioner yang sangat menghormati tradisi.
Dia memprakarsai yang pertama dari serangkaian rencana pembangunan ekonomi dan sosial yang akan mengubah infrastruktur Arab Saudi, terutama industri, dan menempatkan Kerajaan Arab Saudi di jalur pertumbuhan yang cepat.
Dia juga mendirikan sekolah umum pertama untuk anak perempuan.
Dalam politik luar negeri, Raja Faisal menunjukkan komitmen yang kuat terhadap dunia Islam. Dia adalah kekuatan sentral di balik pembentukan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah pada tahun 1971. OKI adalah sebuah kelompok dari 57 negara Islam yang mempromosikan persatuan dan kerja sama Islam.
Sepanjang periode pergolakan tahun 1960-an dan 1970-an, yang mencakup dua perang Arab-Israel dan krisis minyak tahun 1973, Raja Faisal adalah suara untuk moderasi, perdamaian dan stabilitas.
Namun, nasibnya tragis. Dia ditembak mati oleh keponakannya sendiri, Pangeran Faisal Ibn Musaed. Alasan pembunuhan tersebut masih tidak jelas.
4. Raja Khalid (1975-1982)
Foto/Wikipedia
Khalid bin Abdulaziz naik takhta menggantikan Raja Faisal pada tahun 1975.
Raja Khalid juga menekankan pembangunan, dan pemerintahannya ditandai dengan pertumbuhan infrastruktur fisik negara yang "hampir meledak". Itu adalah periode kekayaan dan kemakmuran yang sangat besar bagi Arab Saudi.
Raja Faisal adalah seorang inovator visioner yang sangat menghormati tradisi.
Dia memprakarsai yang pertama dari serangkaian rencana pembangunan ekonomi dan sosial yang akan mengubah infrastruktur Arab Saudi, terutama industri, dan menempatkan Kerajaan Arab Saudi di jalur pertumbuhan yang cepat.
Dia juga mendirikan sekolah umum pertama untuk anak perempuan.
Dalam politik luar negeri, Raja Faisal menunjukkan komitmen yang kuat terhadap dunia Islam. Dia adalah kekuatan sentral di balik pembentukan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah pada tahun 1971. OKI adalah sebuah kelompok dari 57 negara Islam yang mempromosikan persatuan dan kerja sama Islam.
Sepanjang periode pergolakan tahun 1960-an dan 1970-an, yang mencakup dua perang Arab-Israel dan krisis minyak tahun 1973, Raja Faisal adalah suara untuk moderasi, perdamaian dan stabilitas.
Namun, nasibnya tragis. Dia ditembak mati oleh keponakannya sendiri, Pangeran Faisal Ibn Musaed. Alasan pembunuhan tersebut masih tidak jelas.
4. Raja Khalid (1975-1982)
Foto/Wikipedia
Khalid bin Abdulaziz naik takhta menggantikan Raja Faisal pada tahun 1975.
Raja Khalid juga menekankan pembangunan, dan pemerintahannya ditandai dengan pertumbuhan infrastruktur fisik negara yang "hampir meledak". Itu adalah periode kekayaan dan kemakmuran yang sangat besar bagi Arab Saudi.