Keselamatannya Terancam, Pelari Cepat Belarusia Putuskan untuk Membelot

Kamis, 05 Agustus 2021 - 22:59 WIB
loading...
Keselamatannya Terancam, Pelari Cepat Belarusia Putuskan untuk Membelot
Pelari cepat Belarusia Krystsina Tsimanouskaya meninggalkan Olimpiade Tokyo dan mencari suaka di Polandia. Foto/REUTERS/Darek Golik
A A A
WARSAWA - Pelari cepat Olimpiade asal Belarusia Krystsina Tsimanouskaya memutuskan untuk membelot saat dia dibawa ke bandara Tokyo. Ia melakukan hal itu setelah sang nenek mengatakan kepadanya bahwa tidak aman untuk pulang ke Belarusia.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Reuters di Warsawa pada hari Kamis (5/8/2021), dia mengatakan keluarganya khawatir dia akan dikirim ke bangsal psikiatri jika dia kembali ke Belarusia dan neneknya telah menelponnya untuk memberitahunya agar tidak kembali.

“Saya selalu jauh dari politik, saya tidak menandatangani surat apa pun atau pergi ke protes apa pun, saya tidak mengatakan apa pun terhadap pemerintah Belarusia,” katanya.

“Saya seorang olahragawan dan saya tidak mengerti apa pun dalam kehidupan politik. Saya mencoba untuk tidak melakukan apa pun selain olahraga dalam hidup saya dan saya mencoba yang terbaik untuk tidak terganggu oleh politik,” sambungnya.

"Ini mungkin terdengar kejam karena semua hal buruk yang terjadi di Belarusia musim panas lalu, tetapi saya berusaha untuk menghindarinya, tetapi yang saya inginkan hanyalah pergi ke Olimpiade dan melakukan yang terbaik," ujarnya, merujuk pada aksi protes tahun lalu terhadap Presiden Alexander Lukashenko yang menyebabkan tindakan keras polisi.

"Saya ingin berada di final dan bersaing untuk medali," tegasnya seperti dikutip dari Reuters.



Atlet berusia 24 tahun itu menyebabkan kehebohan ketika dia mengatakan pelatihnya yang marah atas kritiknya telah memerintahkannya untuk terbang pulang dari Tokyo. Setelah mencari perlindungan dari polisi Jepang, dia terbang pada hari Rabu ke Polandia, bukan Belarusia.

Polandia, yang telah lama mengkritik pemerintahan otoriter Lukashenko dan menampung banyak aktivis dari Belarusia, telah memberikan visa kemanusiaan kepada Tsimanouskaya dan suaminya, sedangkan neneknya tetap di rumah.

“Nenek menelepon saya ketika mereka sudah mengantar saya ke bandara,” ungkap atlet itu.

“Secara harfiah, saya punya waktu sekitar 10 detik. Dia menelepon saya, semua yang dia katakan kepada saya adalah: 'Tolong jangan kembali ke Belarusia, itu tidak aman'," tuturnya.

"Itu dia, dia menutup telepon," katanya. “Saya ingin kembali ke Belarusia. Saya mencintai negara saya. Saya tidak mengkhianatinya dan saya harap saya bisa kembali,” ucapnya.

Tsimanouskaya menghabiskan dua malam di kedutaan Polandia di Jepang sebelum terbang ke Wina dan kemudian Warsawa pada hari Rabu. Dia juga mengadakan konferensi pers di Ibu Kota Polandia pada hari Kamis.

Tsimanouskaya mengatakan dia telah memberi tahu pelatihnya pada hari Minggu bahwa dia siap untuk berlari di 200 meter, tetapi dia kemudian pergi untuk menelepon.

“Dan dalam beberapa jam pelatih kepala datang kepada saya dengan perwakilan tim dan mereka mengatakan ada keputusan yang dibuat untuk mengirim saya pulang, bukan kami yang membuat keputusan, kami hanya mengeksekusinya. Anda memiliki 40 menit. Anda harus mengemasi barang-barang Anda dan pergi ke bandara,” ungkapnya.

Keputusan itu, katanya, datang dari "atas".

Di bandara di Tokyo, para pelatih terkejut, kata atlet itu.



“Mereka tidak menyangka kalau di bandara saya bisa mendekati polisi. Mereka berpikir bahwa kami takut untuk bergerak, bahwa kami takut untuk berbicara, takut untuk mengatakan yang sebenarnya kepada seluruh dunia. Tapi saya tidak takut," katanya.

“Saya bukan dari orang-orang yang takut. Saya selalu tinggal untuk kebenaran. Saya menghormati diri saya sendiri. Saya menghormati pekerjaan saya. Dan saya juga ingin orang lain menghormati diri mereka sendiri, untuk menghormati pekerjaan mereka dan berhenti takut dan mulai berbicara secara terbuka tentang apa yang membuat mereka khawatir,” ujarnya.

Sebelum pergi ke Tokyo, Tsimanouskaya tidak termasuk di antara sedikit atlet Olimpiade asal Belarusia yang secara terbuka menyuarakan dukungan untuk oposisi terhadap Lukashenko.

Olahraga memainkan peran penting dalam politik Belarusia di bawah Lukashenko, yang mengepalai komite Olimpiade Belarusia sampai ia digantikan oleh putranya tahun ini.

Komite Olimpiade Internasional telah memulai penyelidikan atas kasus Tsimanouskaya dan mengatakan akan mendengar dari dua pejabat Belarusia yang diduga terlibat.

“Ini adalah periode yang sangat bergejolak dalam hidup saya. Tapi saya berharap ini akan segera berakhir. Bahwa saya dapat melanjutkan karir saya,” harap Tsimanouskaya.

“Dan saya juga berpikir bahwa saya benar-benar ingin membantu orang-orang seperti saya. Jika mereka memiliki tekanan pada mereka, saya siap membantu mereka,” tukasnya.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2052 seconds (0.1#10.140)