Kata Lukashenko, Semua Presiden Ukraina Adalah Pencuri
loading...
A
A
A
MINSK - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko blakblakan menuduh semua presiden Ukraina, dari yang pertama hingga terakhir, sebagai penjarah dan pencuri.
Menurutnya, negara yang sedang perang melawan Rusia itu telah berubah menjadi oligarki gaya Barat—di mana semua pemimpinnya hanya tertarik untuk menjarah negara dan menjadi kaya.
Pernyataan Lukashenko—yang dikenal sebagai sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin—disampaikan pada hari Rabu saat berpidato di Majelis Rakyat Seluruh Belarusia, yang merupakan pertemuan para pejabat tinggi dan tokoh masyarakat.
Lukashenko melancarkan serangan verbal ke negara tetangganya, menuduh presiden dan oligarki mencuri kekayaan Ukraina.
Menurutnya, proses tersebut dimulai segera setelah Ukraina menjadi negara merdeka setelah runtuhnya Uni Soviet dan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
“Bayangkan saja—negara yang makmur. Tanahnya subur, setengah tabel periodik ada di tanahnya, dua lautan, tambang, raksasa industri. Orang-orangnya kreatif dan pekerja keras. Hidup, berbahagia, dan menjadi kaya. Dan mereka menjadi kaya, namun hanya sedikit, dalam tradisi ‘terbaik’ demokrasi Eropa Barat,” kata Lukashenko.
"Setiap presiden Ukraina, dari yang pertama hingga yang terakhir, telah menjarah dan mencuri,” tegas Lukashenko, seraya mengeklaim bahwa hal ini pasti akan menyebabkan pertikaian politik dan kerusuhan yang berkepanjangan.
“Para oligarki dan penguasa telah mengumpulkan semua sumber daya yang mereka kendalikan. Kaum oligarki, setelah menerima kekayaan yang diciptakan oleh rakyat, menginginkan kekuasaan. Mereka terjun ke dunia politik dan mulai menyeret bandit dan orang-orang ke dalam pertengkaran mereka. Maidan telah dimulai,” kata Lukashenko, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (25/4/2024).
Namun, para pemimpin Ukraina secara konsisten menyalahkan kekuatan asing, terutama Rusia dan—pada tingkat lebih rendah—Belarusia, menyalahkan kekacauan internal yang mereka timbulkan.
“Mereka menciptakan citra yang diperlukan tentang musuh, ‘penyebab di balik kesulitan dan kemiskinan rakyat’—Rusia, dan juga kami, warga Belarusia. Anda tahu, kami sekarang yang harus disalahkan,” kata Lukashenko.
Menurutnya, negara yang sedang perang melawan Rusia itu telah berubah menjadi oligarki gaya Barat—di mana semua pemimpinnya hanya tertarik untuk menjarah negara dan menjadi kaya.
Pernyataan Lukashenko—yang dikenal sebagai sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin—disampaikan pada hari Rabu saat berpidato di Majelis Rakyat Seluruh Belarusia, yang merupakan pertemuan para pejabat tinggi dan tokoh masyarakat.
Lukashenko melancarkan serangan verbal ke negara tetangganya, menuduh presiden dan oligarki mencuri kekayaan Ukraina.
Menurutnya, proses tersebut dimulai segera setelah Ukraina menjadi negara merdeka setelah runtuhnya Uni Soviet dan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
“Bayangkan saja—negara yang makmur. Tanahnya subur, setengah tabel periodik ada di tanahnya, dua lautan, tambang, raksasa industri. Orang-orangnya kreatif dan pekerja keras. Hidup, berbahagia, dan menjadi kaya. Dan mereka menjadi kaya, namun hanya sedikit, dalam tradisi ‘terbaik’ demokrasi Eropa Barat,” kata Lukashenko.
"Setiap presiden Ukraina, dari yang pertama hingga yang terakhir, telah menjarah dan mencuri,” tegas Lukashenko, seraya mengeklaim bahwa hal ini pasti akan menyebabkan pertikaian politik dan kerusuhan yang berkepanjangan.
“Para oligarki dan penguasa telah mengumpulkan semua sumber daya yang mereka kendalikan. Kaum oligarki, setelah menerima kekayaan yang diciptakan oleh rakyat, menginginkan kekuasaan. Mereka terjun ke dunia politik dan mulai menyeret bandit dan orang-orang ke dalam pertengkaran mereka. Maidan telah dimulai,” kata Lukashenko, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (25/4/2024).
Namun, para pemimpin Ukraina secara konsisten menyalahkan kekuatan asing, terutama Rusia dan—pada tingkat lebih rendah—Belarusia, menyalahkan kekacauan internal yang mereka timbulkan.
“Mereka menciptakan citra yang diperlukan tentang musuh, ‘penyebab di balik kesulitan dan kemiskinan rakyat’—Rusia, dan juga kami, warga Belarusia. Anda tahu, kami sekarang yang harus disalahkan,” kata Lukashenko.
(mas)