Terjerat Kasus Korupsi, Eks PM Malaysia Mengaku Tidak Bersalah

Jum'at, 10 Maret 2023 - 09:52 WIB
loading...
A A A
Anwar dan Muhyiddin telah berjuang untuk jabatan perdana menteri setelah pemilihan umum November lalu menghasilkan parlemen yang digantung. Raja kemudian menunjuk Anwar sebagai perdana menteri setelah dia membentuk pemerintahan persatuan dengan beberapa partai kecil, namun kekuatannya akan diuji dalam pemilu enam negara bagian yang dijadwalkan dalam beberapa bulan mendatang.

Muhyiddin adalah mantan pemimpin Negeri Jiran kedua yang didakwa setelah mantan Perdana Menteri Najib Razak, yang didakwa dengan berbagai dakwaan setelah kalah dalam pemilihan umum 2018. Najib memulai hukuman penjara 12 tahun pada Agustus setelah kalah dalam banding terakhirnya dalam sidang pertama dari beberapa pengadilan korupsi terkait penjarahan dana pembangunan negara 1MDB.

Jika Muhyiddin dinyatakan bersalah, dia menghadapi hukuman 20 tahun penjara untuk setiap dakwaan korupsi, masing-masing 15 tahun untuk pencucian uang dan denda.

Muhyiddin menjadi PM Malaysia pada Maret 2020 setelah perebutan kekuasaan internal, ketika koalisi reformis memenangkan pemilu bersejarah pada 2018. Dia kehilangan jabatan pada tahun 2021 karena lebih banyak manuver politik, dan koalisinya kemudian kalah dalam pemilu yang diperjuangkan dengan susah payah oleh politisi veteran lainnya, Anwar Ibrahim, pada bulan November.

(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1204 seconds (0.1#10.140)