Kapal Israel Disebut Berlabuh di Malaysia, Ini Respons PM Anwar Ibrahim
loading...
A
A
A
PUTRAJAYA - Kapal kargo Israel; ZIM Rotterdam, dilaporkan telah berlabuh di Port Klang, Malaysia, pekan lalu. Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim membantah keras laporan tersebut.
Laporan itu muncul dari media lokal; Malaysia Now, yang mengeklaim bahwa berdasarkan pemeriksaan menggunakan Marine Traffic—sebuah aplikasi yang memberikan informasi real-time mengenai pergerakan kapal di seluruh dunia—ditemukan bahwa kapal ZIM Rotterdam telah berlabuh di Port Klang.
Laporan tersebut juga mengeklaim bahwa kapal tersebut berangkat sehari kemudian ke Pelabuhan Shantou di China.
PM Anwar Ibrahim mengatakan klaim bahwa kapal kargo ZIM Rotterdam telah berlabuh di Port Klang pada 29 April tidak benar.
Dia mengatakan pendirian pemerintahannya tidak berubah, yakni tidak mengizinkan kapal Israel berlabuh di Malaysia.
"Tidak. Kami tidak mengizinkannya. Yang mengizinkan (kapal Israel berlabuh di Malaysia) pada tahun 2002 adalah (mantan perdana menteri) Mahathir Mohamad, yang mendatangkan ZIM," kata Anwar, seperti dikutip The Star, Selasa (7/5/2024).
“Apakah Anda ingat ketika kapal Israel masuk pada tahun 2002? Itu adalah Mahathir ketika dia menjadi perdana menteri dan dia tidak memberikan alasan apapun untuk itu," paparnya.
“Tapi kami membatalkannya. Saya dan anggota kabinet saya membatalkan karena ini pendirian kami, bahwa kami tidak akan memberikan izin (untuk kapal Israel berlabuh di Malaysia),” ujarnya.
Pekan lalu, Menteri Transportasi Anthony Loke mengatakan dia belum menerima informasi apa pun mengenai laporan kapal ZIM Rotterdam berlabuh di Port Klang, dan mengatakan bahwa penyelidikan akan dilakukan sambil menegaskan kembali pendirian tegas Malaysia terhadap rezim Israel.
Pada bulan Desember tahun lalu, Anwar mengatakan pemerintahannya telah memberlakukan larangan terhadap perusahaan pelayaran Israel; ZIM, untuk berlabuh di pelabuhan mana pun di Malaysia.
Anwar mengatakan Kementerian Perhubungan ditugaskan untuk menerapkan larangan permanen terhadap perusahaan tersebut.
Pada saat yang sama, Anwar mengatakan Malaysia juga telah memberlakukan larangan terhadap kapal apa pun yang menuju Israel untuk memuat kargo di pelabuhan Malaysia.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
Laporan itu muncul dari media lokal; Malaysia Now, yang mengeklaim bahwa berdasarkan pemeriksaan menggunakan Marine Traffic—sebuah aplikasi yang memberikan informasi real-time mengenai pergerakan kapal di seluruh dunia—ditemukan bahwa kapal ZIM Rotterdam telah berlabuh di Port Klang.
Laporan tersebut juga mengeklaim bahwa kapal tersebut berangkat sehari kemudian ke Pelabuhan Shantou di China.
PM Anwar Ibrahim mengatakan klaim bahwa kapal kargo ZIM Rotterdam telah berlabuh di Port Klang pada 29 April tidak benar.
Dia mengatakan pendirian pemerintahannya tidak berubah, yakni tidak mengizinkan kapal Israel berlabuh di Malaysia.
"Tidak. Kami tidak mengizinkannya. Yang mengizinkan (kapal Israel berlabuh di Malaysia) pada tahun 2002 adalah (mantan perdana menteri) Mahathir Mohamad, yang mendatangkan ZIM," kata Anwar, seperti dikutip The Star, Selasa (7/5/2024).
“Apakah Anda ingat ketika kapal Israel masuk pada tahun 2002? Itu adalah Mahathir ketika dia menjadi perdana menteri dan dia tidak memberikan alasan apapun untuk itu," paparnya.
“Tapi kami membatalkannya. Saya dan anggota kabinet saya membatalkan karena ini pendirian kami, bahwa kami tidak akan memberikan izin (untuk kapal Israel berlabuh di Malaysia),” ujarnya.
Pekan lalu, Menteri Transportasi Anthony Loke mengatakan dia belum menerima informasi apa pun mengenai laporan kapal ZIM Rotterdam berlabuh di Port Klang, dan mengatakan bahwa penyelidikan akan dilakukan sambil menegaskan kembali pendirian tegas Malaysia terhadap rezim Israel.
Pada bulan Desember tahun lalu, Anwar mengatakan pemerintahannya telah memberlakukan larangan terhadap perusahaan pelayaran Israel; ZIM, untuk berlabuh di pelabuhan mana pun di Malaysia.
Anwar mengatakan Kementerian Perhubungan ditugaskan untuk menerapkan larangan permanen terhadap perusahaan tersebut.
Pada saat yang sama, Anwar mengatakan Malaysia juga telah memberlakukan larangan terhadap kapal apa pun yang menuju Israel untuk memuat kargo di pelabuhan Malaysia.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
(mas)