Zelensky: China Percaya Jika Rusia Kalah Perang, Itu Adalah Kemenangan bagi AS
loading...
A
A
A
KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak China dan negara-negara Selatan untuk berpartisipasi dalam pertemuan puncak perdamaian di Swiss bulan depan.
Pemerintah Swiss mengumumkan bahwa mereka akan menjadi tuan rumah konferensi perdamaian tingkat tinggi untuk Ukraina pada pertengahan Juni, namun mengatakan Rusia tidak akan hadir.
Ketidakpastian menyelimuti kehadiran China, yang mengatakan "banyak pekerjaan" yang perlu dilakukan sebelum konferensi tersebut digelar.
“Para pemimpinChina percaya bahwa jika Rusia kalah perang…itu adalah kemenangan bagi Amerika Serikat,” kata Zelensky kepada AFP, yang dilansir Sabtu (18/5/2024).
“Ini adalah kemenangan bagi Barat, dan mereka ingin menemukan keseimbangan antara keduanya. Itu sebabnya saya ingin melihat China terlibat dalam pertemuan puncak perdamaian,” lanjut Zelensky.
Komentarnya muncul ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi China pekan ini untuk melakukan pembicaraan di mana pemimpin kedua negara menggambarkan hubungan negara mereka sebagai kekuatan yang menstabilkan dunia yang kacau balau.
China mengatakan pihaknya adalah pihak netral dalam konflik Ukraina dan berupaya memainkan peran mediator.
Namun negara ini telah dikritik, seperti negara-negara lain khususnya di negara-negara Selatan, karena menolak mengutuk invasi Rusia.
Zelensky mengajukan seruan yang lebih luas kepada negara-negara lain untuk mengirim delegasi ke Swiss.
Pemerintah Swiss mengumumkan bahwa mereka akan menjadi tuan rumah konferensi perdamaian tingkat tinggi untuk Ukraina pada pertengahan Juni, namun mengatakan Rusia tidak akan hadir.
Ketidakpastian menyelimuti kehadiran China, yang mengatakan "banyak pekerjaan" yang perlu dilakukan sebelum konferensi tersebut digelar.
“Para pemimpinChina percaya bahwa jika Rusia kalah perang…itu adalah kemenangan bagi Amerika Serikat,” kata Zelensky kepada AFP, yang dilansir Sabtu (18/5/2024).
“Ini adalah kemenangan bagi Barat, dan mereka ingin menemukan keseimbangan antara keduanya. Itu sebabnya saya ingin melihat China terlibat dalam pertemuan puncak perdamaian,” lanjut Zelensky.
Komentarnya muncul ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi China pekan ini untuk melakukan pembicaraan di mana pemimpin kedua negara menggambarkan hubungan negara mereka sebagai kekuatan yang menstabilkan dunia yang kacau balau.
China mengatakan pihaknya adalah pihak netral dalam konflik Ukraina dan berupaya memainkan peran mediator.
Namun negara ini telah dikritik, seperti negara-negara lain khususnya di negara-negara Selatan, karena menolak mengutuk invasi Rusia.
Zelensky mengajukan seruan yang lebih luas kepada negara-negara lain untuk mengirim delegasi ke Swiss.