Penyintas Genosida Rohingya Seret Myanmar ke Meja Hijau

Rabu, 25 Januari 2023 - 02:02 WIB
loading...
Penyintas Genosida Rohingya...
Penyintas genosida Rohingya seret Myanmar ke pengadilan Jerman. Foto/Ilustrasi
A A A
BERLIN - Sebanyak 16 penyintas dan saksi kekerasan etnis di Myanmar telah menggugat beberapa tokoh senior militer negara tersebut, dengan tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan termasuk genosida.

Mereka mengajukan pengaduan pada hari Jumat lalu dalam kemitraan dengan LSM Fortify Rights di pengadilan federal Jerman, mengutip prinsip yurisdiksi universal, yang memungkinkan kekejaman massal di satu negara dituntut di mana saja.

“Pengaduan tersebut memberikan bukti baru yang membuktikan bahwa militer Myanmar secara sistematis membunuh, memperkosa, menyiksa, memenjarakan, menghilangkan, menganiaya, dan melakukan tindakan lain yang merupakan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang,” kata CEO Fortify Rights Matthew Smith kepada wartawan Selasa waktu setempat seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (25/1/2023).



Kelompok tersebut mengklaim memiliki "bukti substansial" bahwa pejabat militer senior mengetahui tentang kekejaman yang dilakukan bawahan mereka tetapi membiarkan mereka melanjutkan. Pengaduan tersebut mendesak Jerman untuk membuka penyelidikan struktural terhadap situasi di Myanmar, yang dapat mengarah pada tuduhan lebih lanjut.

Penggugat adalah anggota sipil dari kelompok etnis termasuk Rohingya, Karen, Bamar, Chin, dan Arakan. Beberapa adalah penyintas dari penumpasan awal terhadap Muslim Rohingya pada tahun 2017, sementara yang lain menderita akibat dugaan kekejaman yang dilakukan setelah kudeta militer pada tahun 2021.

“Ini akan menjadi pengaduan yurisdiksi universal pertama yang akan berbicara tentang kejahatan terhadap banyak kelompok etnis dan itulah yang menjadikan ini upaya yang benar-benar unik menuju keadilan dan akuntabilitas,” kata Pavani Nagaraja Bhat dari Fortify Rights mengatakan kepada The Guardian.

Ia menuduh militer Myanmar melanggar hak asasi manusia di seluruh negeri.



Kasus Fortify Rights bergabung dengan sejumlah proses hukum melawan junta Myanmar, termasuk kasus yurisdiksi universal yang diajukan di Turki dan Argentina, kasus genosida yang diajukan di Mahkamah Internasional, serta kasus di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Dukung Penuh Tindakan...
Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
Malaysia akan Tampung...
Malaysia akan Tampung 15 Warga Palestina yang Dibebaskan Israel
506 Tewas sejak Israel...
506 Tewas sejak Israel Mulai Lagi Genosida Gaza, Rumah Sakit Indonesia Kewalahan
Liga Arab Desak AS Tekan...
Liga Arab Desak AS Tekan Israel agar Setop Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza
Israel Gelar Operasi...
Israel Gelar Operasi Darat Terbatas di Gaza Tengah, Maju di Netzarim
Kenapa Israel Sering...
Kenapa Israel Sering Melanggar Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza?
Cucu Pendiri Israel...
Cucu Pendiri Israel Winston Churchill Desak Inggris Akui Negara Palestina
Kepala UNICEF: Serangan...
Kepala UNICEF: Serangan Israel Terbaru Bunuh Anak-anak dalam Jumlah Terbesar Sehari
Warga Gaza Hadapi Kengerian...
Warga Gaza Hadapi Kengerian Baru, Netanyahu: Serangan Ini Hanya Permulaan
Rekomendasi
Strategi Hilirisasi...
Strategi Hilirisasi Petrokimia Gresik Dorong Perekonomian Nasional
Koperasi Merah Putih...
Koperasi Merah Putih dan Problematika Kesejahteraan Petani
YouTube Premium Kini...
YouTube Premium Kini Beri Pilihan Kualitas Audio
Berita Terkini
AS Kirim Kapal Induk...
AS Kirim Kapal Induk Kedua ke Timur Tengah, Perang Besar Akan Meletus?
31 menit yang lalu
Siapa Ismet Akcin? Imam...
Siapa Ismet Akcin? Imam yang Dijuluki Syeikh Protein karena Mempopulerkan Push-up sambil Berzikir
2 jam yang lalu
3 Alasan Volodymyr Zelensky...
3 Alasan Volodymyr Zelensky Disebut Pengkhianat Bangsa Yahudi oleh Rusia, Apa Saja?
5 jam yang lalu
AS Klaim Rusia Tak Ingin...
AS Klaim Rusia Tak Ingin Invasi Eropa, Berikut 3 Alasannya
6 jam yang lalu
Hamas Marah Besar dengan...
Hamas Marah Besar dengan Pernyataan Pejabat AS yang Menyebut Palestina Pilih Berperang
7 jam yang lalu
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
8 jam yang lalu
Infografis
Prancis Kerahkan Pesawat...
Prancis Kerahkan Pesawat Bersenjata Nuklir ke Perbatasan Jerman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved