Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
loading...
Warga Palestina dipaksa mengungsi dari kota Beit Lahia di Jalur Gaza utara oleh tentara Israel terlihat di Kota Gaza, 20 Maret 2025. Foto/Rizek Abdeljawad/Xinhua
A
A
A
WASHINGTON - Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump "mendukung penuh" dimulainya kembali operasi militer Israel, termasuk serangan udara dan serangan darat, di Jalur Gaza yang terkepung.
Trump menganggap Hamas bertanggung jawab atas situasi tersebut.
Menanggapi pertanyaan tentang apakah Trump berusaha memulihkan gencatan senjata di Gaza, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kepada wartawan bahwa, “Presiden AS mendukung penuh Israel dan IDF serta tindakan yang telah mereka ambil dalam beberapa hari terakhir."
Juru bicara tersebut menambahkan, Trump telah mengancam Hamas bahwa Hamas akan membayar harga yang mahal jika tidak membebaskan para sandera.
Sebelumnya, Gedung Putih mengonfirmasi Israel berkonsultasi dengan pemerintahan Trump sebelum melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran di Gaza pada hari Selasa, yang menyebabkan hari pemboman paling mematikan sejak Israel melancarkan kampanye genosida pada Oktober 2023.
Juru bicara Gedung Putih menekankan Trump telah memperjelas, Hamas, Houthi, Iran, dan siapa pun yang berusaha mengancam tidak hanya Israel tetapi juga Amerika Serikat akan membayar harga yang mahal.
Trump menganggap Hamas bertanggung jawab atas situasi tersebut.
Menanggapi pertanyaan tentang apakah Trump berusaha memulihkan gencatan senjata di Gaza, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kepada wartawan bahwa, “Presiden AS mendukung penuh Israel dan IDF serta tindakan yang telah mereka ambil dalam beberapa hari terakhir."
Juru bicara tersebut menambahkan, Trump telah mengancam Hamas bahwa Hamas akan membayar harga yang mahal jika tidak membebaskan para sandera.
Sebelumnya, Gedung Putih mengonfirmasi Israel berkonsultasi dengan pemerintahan Trump sebelum melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran di Gaza pada hari Selasa, yang menyebabkan hari pemboman paling mematikan sejak Israel melancarkan kampanye genosida pada Oktober 2023.
Juru bicara Gedung Putih menekankan Trump telah memperjelas, Hamas, Houthi, Iran, dan siapa pun yang berusaha mengancam tidak hanya Israel tetapi juga Amerika Serikat akan membayar harga yang mahal.
(sya)
Lihat Juga :
