AS Kirim Kapal Induk Kedua ke Timur Tengah, Perang Besar Akan Meletus?

Minggu, 23 Maret 2025 - 02:20 WIB
loading...
AS Kirim Kapal Induk...
AS kirim kapal induk kedua ke Timur Tengah. Foto/X/@AirPowerNEW1
A A A
TEHERAN - Pemerintahan Donald Trump sedang meninjau rencana untuk memperluas postur kekuatan militer AS di Timur Tengah saat serangan terhadap Houthi Yaman terus berlanjut, menurut para pejabat Amerika, termasuk pengerahan kapal induk kedua ke perairan regional.

Dalam beberapa minggu terakhir, pasukan AS telah mengintensifkan operasi terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut, dengan melakukan serangan udara presisi yang menargetkan infrastruktur dan kepemimpinan Houthi di seluruh Yaman. Pendekatan ini menandai perubahan penting dari strategi pemerintahan Biden sebelumnya.

Dengan serangan harian yang sedang berlangsung, Pentagon sedang menyelesaikan rencana untuk mengerahkan personel tambahan dan kemampuan pertahanan udara, kata para pejabat kepada Al Arabiya.

Tujuannya adalah untuk melemahkan kemampuan militer Houthi dan mencegah serangan lebih lanjut, khususnya terhadap jalur pelayaran internasional di Laut Merah. Para pejabat memperkirakan operasi akan terus berlanjut hingga Houthi menghentikan agresi mereka.

Kepala Pentagon Pete Hegseth memperpanjang pengerahan kapal induk Harry S. Truman ke Timur Tengah minggu ini dan diperkirakan akan memesan kapal induk kedua ke wilayah tersebut dalam beberapa minggu mendatang, para pejabat yang mengetahui keputusan tersebut mengonfirmasi kepada Al Arabiya. Associated Press pertama kali melaporkan berita tentang perpanjangan Truman.

Sejak kampanye dimulai akhir pekan lalu, pasukan AS telah melakukan lebih dari 50 serangan, menghantam lokasi militer utama Houthi, termasuk fasilitas peluncuran pesawat nirawak dan depot senjata. Menurut para pejabat AS, serangan ini telah menimbulkan kerugian yang signifikan pada pasukan dan pimpinan Houthi.

AS Kirim Kapal Induk Kedua ke Timur Tengah, Perang Besar Akan Meletus?

1. Strategi yang Lebih Tegas

Pendekatan pemerintahan Trump menunjukkan perubahan signifikan dalam strategi militer dibandingkan dengan pendahulunya.

“Pendekatan di bawah pemerintahan Trump menunjukkan keinginan untuk memperluas target dan geografi serangan militer,” kata Dana Stroul, mantan pejabat tinggi Pentagon untuk Timur Tengah di pemerintahan Biden, kepada Al Arabiya English.

Tidak seperti operasi era Biden, yang sebagian besar berfokus pada target militer seperti penyimpanan senjata bawah tanah dan lokasi radar, serangan baru-baru ini mencakup rumah para pemimpin senior Houthi dan pejabat yang terlibat dalam program pesawat nirawak kelompok tersebut.

Stroul mencatat bahwa, ditambah dengan penerapan kembali penunjukan Organisasi Teroris Asing (FTO) Houthi, kampanye baru tersebut dapat meningkatkan tekanan pada kelompok tersebut dengan semakin mengisolasi Yaman dari sistem keuangan internasional dan menghambat keterlibatan komersial.

Tak lama setelah menjabat pada tahun 2021, Presiden Biden menghapus Houthi dari daftar FTO, yang membalikkan penunjukan era Trump. Presiden Donald Trump sejak itu telah memberlakukannya kembali, yang menandakan kembalinya taktik tekanan maksimum terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di kawasan tersebut.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
AS dan China Sepakat...
AS dan China Sepakat Hentikan Gencatan Perang Dagang selama 90 Hari
Paus Leo XIV Serukan...
Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Breaking News: AS dan...
Breaking News: AS dan China Sepakat "Gencatan Senjata" Perang Tarif 90 Hari
Rekomendasi
Verrell Bramasta Go...
Verrell Bramasta Go Public dengan Fuji: Boleh Kan Kami Bahagia?
Perajin Patung Relief...
Perajin Patung Relief Kawasan Gasblock PGN Karangrejo Makin Cuan di Suadesa Festival 2025
Mengelola Komunikasi...
Mengelola Komunikasi Publik Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah
Berita Terkini
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
Angkatan Udara Pakistan...
Angkatan Udara Pakistan Klaim Menang 6:0 dalam Perang dengan India
Siapa Aurangzeb Ahmed?...
Siapa Aurangzeb Ahmed? Arsitek Perang Pakistan yang Suka Menerapkan Strategi Militer China Kuno
Secara Tak Langsung,...
Secara Tak Langsung, Angkatan Udara India Akui Rafale Ditembak Jatuh Pakistan
Setelah Memberontak...
Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
Infografis
Tegang, Jet Tempur China...
Tegang, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved