Empat Korban Kapal Hilang di Jepang Berhasil Ditemukan
Minggu, 24 April 2022 - 11:16 WIB
Kapal itu membawa 24 penumpang, termasuk dua anak-anak, dan dua awak, serta menghadapi gelombang tinggi dan angin kencang pada hari Sabtu, menurut para pejabat.
Suhu air siang hari di daerah itu sekitar dua hingga tiga derajat Celcius, dan beberapa kapal nelayan lokal kembali ke pelabuhan lebih awal karena cuaca buruk, kata laporan setempat.
Kazu 1 kandas di perairan dangkal pada Juni tahun lalu, terdampar dengan 21 penumpang dan dua awak di dalamnya, menurut media Jepang.
Kapal dapat meninggalkan perairan dangkal sendiri dan kembali ke pelabuhan, tetapi polisi menyelidiki sang kapten kapal karena membahayakan lalu lintas atas kelalaian.
Semenanjung Shiretoko ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2005. Tempat ini terkenal dengan satwa liarnya yang unik, termasuk singa laut Steller yang terancam punah, serta burung yang bermigrasi dan beruang coklat.
Perjalanan wisata perahu di daerah tersebut populer bagi pengunjung yang berharap untuk melihat ikan paus, burung, dan satwa liar lainnya, serta es di musim dingin yang hanyut.
Perbatasan Jepang tetap tertutup untuk turis karena aturan COVID-19, sehingga jalan-jalan di negara itu secara efektif dibatasi untuk penduduk dan warga negara Jepang.
Penjaga pantai Jepang telah terlibat dalam berbagai misi pencarian dan penyelamatan di seluruh kepulauan, termasuk penemuan yang sukses November lalu dari seorang pria berusia 69 tahun yang menghabiskan 22 jam hanyut di perairan terbuka di barat daya Kagoshima.
Suhu air siang hari di daerah itu sekitar dua hingga tiga derajat Celcius, dan beberapa kapal nelayan lokal kembali ke pelabuhan lebih awal karena cuaca buruk, kata laporan setempat.
Kazu 1 kandas di perairan dangkal pada Juni tahun lalu, terdampar dengan 21 penumpang dan dua awak di dalamnya, menurut media Jepang.
Kapal dapat meninggalkan perairan dangkal sendiri dan kembali ke pelabuhan, tetapi polisi menyelidiki sang kapten kapal karena membahayakan lalu lintas atas kelalaian.
Semenanjung Shiretoko ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2005. Tempat ini terkenal dengan satwa liarnya yang unik, termasuk singa laut Steller yang terancam punah, serta burung yang bermigrasi dan beruang coklat.
Perjalanan wisata perahu di daerah tersebut populer bagi pengunjung yang berharap untuk melihat ikan paus, burung, dan satwa liar lainnya, serta es di musim dingin yang hanyut.
Perbatasan Jepang tetap tertutup untuk turis karena aturan COVID-19, sehingga jalan-jalan di negara itu secara efektif dibatasi untuk penduduk dan warga negara Jepang.
Penjaga pantai Jepang telah terlibat dalam berbagai misi pencarian dan penyelamatan di seluruh kepulauan, termasuk penemuan yang sukses November lalu dari seorang pria berusia 69 tahun yang menghabiskan 22 jam hanyut di perairan terbuka di barat daya Kagoshima.
tulis komentar anda