Bantu Pelaku Tunjukkan Guru yang Dipenggal, Siswa Prancis Dibayar Rp6 Juta

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 01:27 WIB
"Kedua remaja itu termasuk di antara tujuh orang yang akan menghadapi tuntutan atas konspirasi untuk melakukan pembunuhan (oleh) teroris," kata Ricard. (Baca: Imbas Guru Dipenggal, Prancis Akan Usir 231 Warga Asing Radikal )

Orang lainnya diproses hukum termasil ayah dari salah satu siswa Paty, yang meluncurkan kampanye media sosial dengan menargetkan guru tersebut. Ayah siswa itu, kata jaksa, bertukar pesan dengan Anzorov di WhatsApp pada hari-hari menjelang pembunuhan.

Seorang warga radikal yang membantu ayah siswa dengan kampanyenya juga akan menghadapi tuntutan, begitu pula tiga teman Anzorov, termasuk satu yang diduga mengantarnya ke lokasi serangan dan satu lagi yang pergi bersamanya untuk membeli senjata.

Pembantaian terhadap Paty telah memicu protes besar-besaran di Prancis dan mendorong tindakan keras terhadap kelompok-kelompok Islam radikal oleh pihak berwenang.

Presiden Emmanuel Macron pada hari Rabu memberikan penghargaan sipil tertinggi Prancis; Legion of Honor, kepada Paty selama upacara berkabung di universitas Sorbonne di Paris.

Dia mengatakan bahwa guru Prancis itu adibunuh oleh pengecut karena mewakili nilai-nilai sekuler dan demokratis Republik Prancis."Kami tidak akan menyerah soal kartun," kata Macron. (Baca juga: Buntut Pemenggalan Guru, Prancis Tutup Masjid di Paris )

"Dia dibunuh karena kelompok Islam menginginkan masa depan kami," kata Macron. "Mereka tidak akan pernah memilikinya."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More