Prancis Klaim Tindakan Kerasnya Berhasil di Pasifik

Sabtu, 18 Mei 2024 - 10:57 WIB
loading...
Prancis Klaim Tindakan Kerasnya Berhasil di Pasifik
Bangunan yang rusak saat perusuh memprotes rencana pemerintah mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilu lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak pengunjuk rasa adat Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru, 15 Mei 2024. Foto/Lilou G
A A A
KALEDONIA BARU - Pasukan keamanan tambahan yang dikirim dari Prancis telah menghentikan kerusuhan yang berlangsung selama sepekan di Kaledonia Baru.

Pernyataan itu diungkap gubernur wilayah Pasifik Selatan pada Jumat (17/5/2024).

Kepulauan dengan 270.000 penduduk ini terletak antara Australia dan Fiji, 17.000 km dari Paris.

Masyarakat adat Kanak, yang merupakan 40% dari total populasi, pada awal pekan ini menentang usulan undang-undang yang memungkinkan pemukim baru untuk memilih.

Komisaris Tinggi Louis Le Franc mengatakan kepada wartawan pada Jumat bahwa pengerahan 1.000 personel keamanan tambahan menciptakan “situasi yang lebih tenang dan damai” di ibu kota Noumea untuk pertama kalinya sejak Senin, meskipun terjadi “kebakaran di satu sekolah dan dua perusahaan.”

Wartawan AFP melihat tentara Prancis dengan baret merah membawa masker gas, perisai anti huru hara, dan senapan di sekitar kota.

Satu pusat perbelanjaan masih terbakar dan puluhan mobil yang terbakar berjejer di jalan.

Ratusan orang berkumpul di luar toko-toko yang tersisa untuk mencari makanan dan perbekalan lainnya.



Kamar dagang setempat mengatakan hingga 90% jaringan distribusi bahan makanan di Noumea telah “musnah” dalam kerusuhan tersebut, dan memperkirakan kerugian mencapai sekitar USD217 juta.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)
pixels