WHO Hapus Perbedaan Negara Endemik dan Non Endemik Monkeypox

Minggu, 19 Juni 2022 - 10:02 WIB
loading...
WHO Hapus Perbedaan...
WHO hapus perbedaan negara endemik dan non endemik monkeypox. Foto/Ilustrasi/Metro.co.uk
A A A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO , mengatakan telah menghapus perbedaan antara negara-negara endemik dan non-endemik cacar monyet atau monkeypox dalam datanya untuk lebih menyatukan tanggapan terhadap virus tersebut.

Sampai beberapa bulan terakhir, cacar monyet umumnya hanya terjadi di Afrika Barat dan Tengah, tetapi sekarang telah menyebar di beberapa benua.

“Kami menghapus perbedaan antara negara-negara endemik dan non-endemik, melaporkan negara-negara bersama jika memungkinkan, untuk mencerminkan tanggapan terpadu yang diperlukan,” kata WHO dalam pembaruan situasi wabah tertanggal 17 Juni tetapi dikirim ke media pada hari Sabtu seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (19/6/2022).

WHO mengatakan antara 1 Januari dan 15 Juni, 2.103 kasus yang dikonfirmasi, kemungkinan kasus dan satu kematian di 42 negara telah dilaporkan ke badan itu.



Badan kesehatan PBB yang berbasis di Jenewa itu akan mengadakan pertemuan darurat pada 23 Juni untuk menentukan apakah akan mengklasifikasikan wabah cacar monyet global sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.



Status itu adalah peringatan tertinggi yang bisa dibunyikan oleh badan PBB tersebut.

Mayoritas - 84 persen - kasus yang dikonfirmasi berasal dari kawasan Eropa, diikuti oleh Amerika, Afrika, kawasan Mediterania Timur, dan kawasan Pasifik Barat.

WHO percaya jumlah kasus sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Gejala awal cacar monyet yang normal termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air.

Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan bahwa kasus saat ini tidak selalu menunjukkan gejala seperti flu, dan ruam terkadang terbatas pada area tertentu.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ikuti Langkah Trump,...
Ikuti Langkah Trump, Argentina Keluar dari WHO
WHO Ungkap Lebih dari...
WHO Ungkap Lebih dari 12.000 Orang Butuh Evakuasi Medis dari Gaza
Jet Tempur Israel Bombardir...
Jet Tempur Israel Bombardir Yaman Besar-besaran, Nyaris Membunuh Kepala WHO
WHO Kolaborasi dengan...
WHO Kolaborasi dengan Arab Saudi dalam Inisiatif Kartu Kesehatan Haji
Wabah Monkeypox Dinyatakan...
Wabah Monkeypox Dinyatakan sebagai Darurat Kesehatan Global, Menyebar di 13 Negara
WHO Ungkap 270 Pasien...
WHO Ungkap 270 Pasien Mengungsi Sendiri dari Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis
WHO Tegaskan Tidak Ada...
WHO Tegaskan Tidak Ada yang Salah dengan Data Korban Tewas di Gaza
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Geger! Pria Ini Cekik...
Geger! Pria Ini Cekik 5 Orang Anggota Keluarga hingga Tewas akibat Tekanan Ekonomi
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Terbelenggu...
Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Eps 214: Tantangan Biru Jelang Pelantikannya Jadi CEO
Pengusaha China Ejek...
Pengusaha China Ejek Tarif Trump: Barang Mewah di AS Dibuat dengan Cost Murah
Mahfud MD Ungkap Rakyat...
Mahfud MD Ungkap Rakyat Dukung Kejagung Bongkar Mafia Peradilan
Berita Terkini
Ini Arti Bendera Zionis...
Ini Arti Bendera Zionis Israel
42 menit yang lalu
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
1 jam yang lalu
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
2 jam yang lalu
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
3 jam yang lalu
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
3 jam yang lalu
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
4 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved