Cacar Monyet Bakal Punya Nama Baru

Rabu, 15 Juni 2022 - 02:24 WIB
loading...
Cacar Monyet Bakal Punya...
WHO tengah bekerja untuk menemukan nama baru untuk monkeypox atau cacar monyet. Foto/Ilustrasi
A A A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sedang bekerja dengan para ahli untuk menemukan nama baru untuk monkeypox atau cacar monyet .

Itu terjadi setelah lebih dari 30 ilmuwan minggu lalu menulis tentang "kebutuhan mendesak untuk nama yang tidak diskriminatif dan tidak menstigmatisasi" untuk virus dan penyakit yang ditimbulkannya.

"Referensi lanjutan tentang virus sebagai orang Afrika tidak akurat dan diskriminatif," kata mereka seperti dikutip dari BBC, Rabu (15/6/2022).

Monkeypox disebabkan oleh virus monkeypox , anggota keluarga virus yang sama dengan cacar, meskipun tidak terlalu parah.

Satu nama baru untuk itu yang telah disarankan oleh para ilmuwan adalah hMPXV, tetapi kita harus menunggu untuk mendengar apa pendapat WHO tentang itu.



Sekitar 1.600 kasus penyakit ini telah tercatat secara global dalam beberapa pekan terakhir.

Sementara 72 kematian telah dilaporkan di negara-negara di mana cacar monyet sudah endemik, namun tidak ada yang terlihat di 32 negara yang baru terkena seperti Inggris.

Pada hitungan terakhir, per 12 Juni, ada 452 kasus yang dikonfirmasi di Inggris, 12 di Skotlandia, 2 di Irlandia Utara, dan 4 di Wales.

WHO mengatakan akan mengadakan pertemuan darurat minggu depan untuk menentukan apakah akan mengklasifikasikan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, alarm tertinggi yang dapat disuarakan badan kesehatan PBB itu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ikuti Langkah Trump,...
Ikuti Langkah Trump, Argentina Keluar dari WHO
WHO Ungkap Lebih dari...
WHO Ungkap Lebih dari 12.000 Orang Butuh Evakuasi Medis dari Gaza
Jet Tempur Israel Bombardir...
Jet Tempur Israel Bombardir Yaman Besar-besaran, Nyaris Membunuh Kepala WHO
WHO Kolaborasi dengan...
WHO Kolaborasi dengan Arab Saudi dalam Inisiatif Kartu Kesehatan Haji
Wabah Monkeypox Dinyatakan...
Wabah Monkeypox Dinyatakan sebagai Darurat Kesehatan Global, Menyebar di 13 Negara
WHO Ungkap 270 Pasien...
WHO Ungkap 270 Pasien Mengungsi Sendiri dari Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis
WHO Tegaskan Tidak Ada...
WHO Tegaskan Tidak Ada yang Salah dengan Data Korban Tewas di Gaza
Sebut Rakyat Gaza Menderita,...
Sebut Rakyat Gaza Menderita, Trump Desak Netanyahu Cabut Blokade Bantuan
3 Negara yang Tidak...
3 Negara yang Tidak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus
Rekomendasi
Tegaskan Prabowo Presiden...
Tegaskan Prabowo Presiden Konstitusional, OSO: Kita Tahu Siapa yang Mengadu Domba
Menakar Tuntutan Purnawirawan...
Menakar Tuntutan Purnawirawan TNI terhadap Gibran
Sutiyoso dan Cak Lontong...
Sutiyoso dan Cak Lontong Diangkat Jadi Komisaris Ancol
Berita Terkini
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
2 jam yang lalu
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
3 jam yang lalu
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
5 jam yang lalu
Ledakan Besar Guncang...
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?
6 jam yang lalu
3 Negara yang Tak Hadiri...
3 Negara yang Tak Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Mana Saja Itu?
7 jam yang lalu
Jenderal Rusia Tewas...
Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil, Kremlin Tebar Ancaman
8 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Calon Pemimpin...
5 Negara Calon Pemimpin Baru NATO, Salah Satunya Turki
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved