WHO Tegaskan Tidak Ada yang Salah dengan Data Korban Tewas di Gaza

Rabu, 15 Mei 2024 - 12:03 WIB
loading...
WHO Tegaskan Tidak Ada...
Para pelayat menggelar salat jenazah pada warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir Al-Balah, Jalur Gaza tengah, 14 Mei 2024. Foto/REUTERS/Ramadan Abed
A A A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyuarakan keyakinan penuh terhadap data kematian yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa (14/5/2024).

WHO mengatakan mereka semakin dekat untuk memastikan skala kerugian setelah Israel mempertanyakan perubahan angka tersebut, menurut laporan Reuters.

Kementerian Kesehatan Gaza, pekan lalu, memperbarui rincian total kematian sekitar 35.000 orang sejak 7 Oktober 2024.

Kementerian itu mengatakan sekitar 25.000 orang di antaranya, sejauh ini, telah teridentifikasi sepenuhnya, dan lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Hal ini memicu tuduhan dari Israel mengenai ketidakakuratan, karena pihak berwenang Palestina sebelumnya memperkirakan lebih dari 70% korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Badan-badan PBB telah menerbitkan ulang angka kematian Palestina, yang sejak itu telah melampaui angka 35.000 orang yang tewas, mengutip sumber tersebut.

“Tidak ada yang salah dengan datanya, data keseluruhan (lebih dari 35.000) masih sama,” ujar juru bicara WHO, Christian Lindmeier, pada konferensi pers di Jenewa menanggapi pertanyaan mengenai jumlah korban jiwa.

“Fakta bahwa kami sekarang memiliki 25.000 orang yang teridentifikasi merupakan langkah maju,” papar dia.



Berdasarkan ekstrapolasinya sendiri terhadap data terbaru Palestina, dia mengatakan sekitar 60% korban adalah perempuan dan anak-anak, namun banyak jenazah yang terkubur di bawah reruntuhan kemungkinan besar termasuk dalam kategori ini ketika mereka akhirnya diidentifikasi.

Dia menambahkan, “normal” jika jumlah korban tewas berubah dalam konflik, mengingat Israel telah merevisi jumlah korban tewas akibat serangan Hamas pada 7 Oktober menjadi 1.200 orang setelah dilakukan pemeriksaan.

“Pada dasarnya kita berbicara tentang 35.000 orang yang meninggal, dan setiap kehidupan itu penting, bukan?” ungkap Liz Throssel, juru bicara kantor Hak Asasi Manusia PBB, mengatakan pada pengarahan yang sama.

“Dan kita tahu bahwa banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak dan ada 1.000 orang hilang di bawah reruntuhan,” ujar dia.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
3 Dendam Israel ke Paus...
3 Dendam Israel ke Paus Fransiskus, hingga Enggan Mengirim Pejabat Senior ke Pemakaman
Trump Ingatkan Netanyahu:...
Trump Ingatkan Netanyahu: Baik-baiklah kepada Warga Gaza yang Menderita
Abu Ubaidah Puji Keajaiban...
Abu Ubaidah Puji Keajaiban Militer Saat Pejuang Al-Qassam Sergap Pasukan Israel di Rafah
Pemerintah Gaza Peringatkan...
Pemerintah Gaza Peringatkan Kematian Massal Segera akibat Blokade Israel
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
Trump Tegaskan Universitas...
Trump Tegaskan Universitas Harvard Ancaman bagi Demokrasi
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Siapa Pelaku Ledakan...
Siapa Pelaku Ledakan Pelabuhan Iran? Mengungkap Fakta di Balik Tragedi Shahid Rajaee
Rekomendasi
Duel Charging Station...
Duel Charging Station di ASEAN: Indonesia Tertinggal Jauh? PLN Punya 3.772 SPKLU, Thailand dan Singapura Unggul!
Siapa Letjen TNI Kunto...
Siapa Letjen TNI Kunto Arief Wibowo? Sosok Jenderal Bintang 3 Anak Try Sutrisno
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
Berita Terkini
Siapa Rami Makhlouf?...
Siapa Rami Makhlouf? Pengusaha yang Membentuk 150.00 Pasukan Elite dan Menyebut Bashar Al Assad sebagai Singa Palsu
17 menit yang lalu
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
1 jam yang lalu
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
2 jam yang lalu
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
3 jam yang lalu
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
4 jam yang lalu
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
7 jam yang lalu
Infografis
5 Negara dengan Netizen...
5 Negara dengan Netizen Paling Tidak Sopan di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved