Wabah Monkeypox Dinyatakan sebagai Darurat Kesehatan Global, Menyebar di 13 Negara
loading...
A
A
A
LONDON - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah monkeypox (mpox) atau cacar monyet di Kongo dan tempat lain di Afrika sebagai keadaan darurat global. Wabah ini telah menyebar di 13 negara.
Pengumuman WHO disampaikan pada hari Rabu. Beberapa dosis vaksin dilaporkan sudah tersedia di benua Afrika.
Awal minggu ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika mengumumkan bahwa wabah mpox merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat, dengan lebih dari 500 kematian, dan menyerukan bantuan internasional untuk menghentikan penyebaran virus.
"Ini adalah sesuatu yang seharusnya menjadi perhatian kita semua. Potensi penyebaran lebih lanjut di Afrika dan sekitarnya sangat mengkhawatirkan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang dilansir AP, Kamis (15/8/2024).
CDC Afrika sebelumnya mengatakan mpox telah terdeteksi di 13 negara tahun ini, dan lebih dari 96% dari semua kasus dan kematian terjadi di Kongo.
Kasus meningkat 160% dan kematian meningkat 19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sejauh ini, telah terjadi lebih dari 14.000 kasus dan 524 orang telah meninggal.
"Kita sekarang berada dalam situasi di mana (mpox) menimbulkan risiko bagi lebih banyak tetangga di dan sekitar Afrika tengah," kata Salim Abdool Karim, seorang ahli penyakit menular Afrika Selatan yang mengepalai kelompok darurat CDC Afrika.
Dia mengatakan versi baru mpox yang menyebar dari Kongo tampaknya memiliki tingkat kematian sekitar 3-4%.
Pada 2022, WHO menyatakan mpox sebagai keadaan darurat global setelah menyebar ke lebih dari 70 negara yang sebelumnya tidak melaporkan mpox, sebagian besar memengaruhi pria gay dan biseksual. Dalam wabah itu, kurang dari 1% orang meninggal.
Pengumuman WHO disampaikan pada hari Rabu. Beberapa dosis vaksin dilaporkan sudah tersedia di benua Afrika.
Awal minggu ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika mengumumkan bahwa wabah mpox merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat, dengan lebih dari 500 kematian, dan menyerukan bantuan internasional untuk menghentikan penyebaran virus.
"Ini adalah sesuatu yang seharusnya menjadi perhatian kita semua. Potensi penyebaran lebih lanjut di Afrika dan sekitarnya sangat mengkhawatirkan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang dilansir AP, Kamis (15/8/2024).
CDC Afrika sebelumnya mengatakan mpox telah terdeteksi di 13 negara tahun ini, dan lebih dari 96% dari semua kasus dan kematian terjadi di Kongo.
Kasus meningkat 160% dan kematian meningkat 19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sejauh ini, telah terjadi lebih dari 14.000 kasus dan 524 orang telah meninggal.
"Kita sekarang berada dalam situasi di mana (mpox) menimbulkan risiko bagi lebih banyak tetangga di dan sekitar Afrika tengah," kata Salim Abdool Karim, seorang ahli penyakit menular Afrika Selatan yang mengepalai kelompok darurat CDC Afrika.
Dia mengatakan versi baru mpox yang menyebar dari Kongo tampaknya memiliki tingkat kematian sekitar 3-4%.
Pada 2022, WHO menyatakan mpox sebagai keadaan darurat global setelah menyebar ke lebih dari 70 negara yang sebelumnya tidak melaporkan mpox, sebagian besar memengaruhi pria gay dan biseksual. Dalam wabah itu, kurang dari 1% orang meninggal.