AS Menang Banding, Julian Assange Terancam Diekstradisi

Jum'at, 10 Desember 2021 - 20:40 WIB
loading...
AS Menang Banding, Julian...
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, terancam diekstradisi setelah pengadilan Inggris menerima banding AS. Foto/CNBC
A A A
LONDON - Pengadilan banding Inggris membuka pintu bagi Julian Assange untuk diekstradisi ke Amerika Serikat (AS). Itu dilakukan setelah pengadilan membatalkan keputusan lebih rendah yang menyatakan bahwa kesehatan mental pendiri WikiLeaks itu terlalu rapuh untuk bertahan dari sistem peradilan pidana AS.

Pengadilan Tinggi di London memutuskan bahwa jaminan AS cukup untuk menjamin Assange akan diperlakukan secara manusiawi dan mengarahkan hakim pengadilan yang lebih rendah untuk mengirim permintaan ekstradisi ke Menteri Dalam Negeri Inggris untuk ditinjau. Menteri Dalam Negeri, yang mengawasi penegakan hukum di Inggris, akan membuat keputusan akhir tentang apakah Assange akan diekstradisi seperti dilansir dari CBS News, Jumat (10/12/2021).

Namun tunangan Assange, Stella Moris, mengatakan putusan itu akan diajukan banding secepat mungkin seperti dilaporkan oleh Reuters.



Reuters menambahkan bahwa Assange tidak ada di pengadilan. Dia menyangkal melakukan kesalahan.

Seorang hakim pengadilan yang lebih rendah awal tahun ini menolak permintaan AS untuk mengekstradisi Assange guna menghadapi tuduhan mata-mata atas publikasi dokumen rahasia militer oleh WikiLeaks satu dekade lalu. Hakim Distrik Vanessa Baraitser menolak ekstradisi dengan alasan kesehatan, dengan mengatakan Assange kemungkinan akan bunuh diri jika ditahan di bawah kondisi penjara AS yang keras.



Dalam banding atas keputusan tersebut di Pengadilan Tinggi di London, seorang pengacara pemerintah AS membantah bahwa kesehatan mental Assange terlalu rapuh untuk bertahan dari sistem peradilan AS. Pengacara James Lewis mengatakan Assange tidak memiliki riwayat penyakit mental yang serius dan tidak memenuhi persyaratan memiliki penyakit sehingga dia tidak dapat menahan diri untuk menyakiti dirinya sendiri.

Pihak berwenang AS juga telah mengatakan kepada hakim Inggris bahwa jika hakim setuju untuk membiarkan Assange diekstradisi, ia dapat menjalani hukuman penjara AS apa pun yang ia terima di negara asalnya, Australia.

Jaksa AS mendakwa Assange atas 17 tuduhan spionase dan satu tuduhan penyalahgunaan komputer atas publikasi ribuan dokumen militer dan diplomatik yang bocor oleh WikiLeaks. Tuduhan itu membawa hukuman maksimum 175 tahun penjara, meskipun Lewis mengatakan hukuman terlama yang pernah dijatuhkan untuk pelanggaran ini adalah 63 bulan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Dukung Penuh Tindakan...
Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
Gedung Putih Tuding...
Gedung Putih Tuding Biden Penyebab Krisis Telur Mahal di AS
Pemimpin Tertinggi Ali...
Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei: AS akan Dapat Tamparan Keras jika Serang Iran
Mereka yang Menolak...
Mereka yang Menolak Lupa Jadi Korban Tes Bom Nuklir AS dan Inggris...
Donald Trump Perintahkan...
Donald Trump Perintahkan Hapus Departemen Pendidikan AS
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 Sekutu dari Jarak Jauh dengan Tekan ‘Kill Switch’
Ajudan Putin Ungkap...
Ajudan Putin Ungkap Tanggal Perundingan Rusia-AS Berikutnya di Riyadh
Trump Surati Iran, Beri...
Trump Surati Iran, Beri Ultimatum 2 Bulan untuk Kesepakatan Nuklir Baru
Trump Disebut akan Mencalonkan...
Trump Disebut akan Mencalonkan Diri Lagi pada Pemilu 2028
Rekomendasi
16 Hari Setop Beroperasi...
16 Hari Setop Beroperasi Selama Mudik, Pengusaha Truk Bisa Rugi Triliunan
Spesifikasi Pistol Pindad...
Spesifikasi Pistol Pindad G2 Combat, Senjata Kopka Basar sebelum Penembakan 3 Polisi di Lampung
Jadwal Imsak dan Buka...
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Sabtu 22 Maret 2025/22 Ramadan 1446 H
Berita Terkini
Ambisi Global Militer...
Ambisi Global Militer China Dihantui Skandal Korupsi dan Inefisiensi Sistemik
38 menit yang lalu
Klaim Gelar Buka Puasa...
Klaim Gelar Buka Puasa Ramadan, Kedubes Israel di Mesir Picu Kemarahan
6 jam yang lalu
Trump Dukung Penuh Tindakan...
Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
8 jam yang lalu
Inilah Penyebab Demo...
Inilah Penyebab Demo Turki, Ribuan Warga dan Mahasiswa Turun ke Jalan
8 jam yang lalu
Kasus WNI di Kamboja...
Kasus WNI di Kamboja Meningkat Tajam di Awal 2025
9 jam yang lalu
Media Zionis Tegaskan...
Media Zionis Tegaskan Israel Gagalkan Gencatan Senjata Gaza, Bukan Hamas
10 jam yang lalu
Infografis
Donald Trump Perintahkan...
Donald Trump Perintahkan Hapus Departemen Pendidikan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved