Duh, 300 Ribu Warga Swedia Kehilangan Indera Penciuman karena COVID-19

Selasa, 26 Oktober 2021 - 21:57 WIB
loading...
Duh, 300 Ribu Warga Swedia Kehilangan Indera Penciuman karena COVID-19
300 ribu warga Swedia kehilangan indera penciuman karena COVID-19. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
STOCKHOLM - Sekitar 300 ribu warga Swedia di negara berpenduduk lebih dari 10 juta itu diperkirakan memiliki gangguan indra penciuman setelah terinfeksi COVID-19 . Mengingat fakta bahwa negara Nordik tersebut hanya memiliki dua klinik bau dan rasa, hal ini menyebabkan antrian panjang dengan ratusan pasien, seperti dilaporkan surat kabar Svenska Dagbladet.

“Kami mendapatkan pasien dari seluruh Swedia. Saya mendapatkan surat pribadi yang dikirim ke rumah saya dan dihubungi dari mana-mana," ujar Charlotte Cervin-Hoberg, seorang analis biomedis telinga, hidung, dan tenggorokan, kepada surat kabar itu, mengutip tekanan berat yang dihadapinya.

Sementara indra penciuman mungkin terpengaruh oleh infeksi, trauma kepala, penyakit saraf, dan usia, yang dialami oleh pasien COVID adalah mayoritas gejala yang dirasakan.

“Ada permintaan yang besar, dan setelah COVID itu benar-benar mencapai langit-langit," resepsionis dan perawat Li Nyman mengatakan kepada surat kabar itu yang dinukil Sputnik, Selasa (26/10/2021).



Antara 50 dan 70 persen orang yang didiagnosis dengan COVID-19 kemampuan penciuman berkurang. Sementara sebagian besar dari mereka mendapatkan kembali indra penciumannya setelah beberapa minggu, beberapa mengalami penyimpangan permanen yang mencakup indra penciuman yang berkurang atau terdistorsi.

Dalam kasus yang paling ekstrim, terpapar COVID-19 telah sangat mengurangi kualitas hidup. Misalnya, Eva Hoglund mengaku hanya makan es krim vanilla. Setelah COVID-19, segala sesuatu yang lain terasa dan berbau tidak enak, ia menggambarkannyaseperti sup puntung rokok dan daging busuk.

"Saya melihat stroberi, tetapi baunya sangat buruk sehingga saya hampir muntah," akunya kepada surat kabar Aftonbladet.

Sampai sekarang, tidak ada obat ajaib atau pengobata yang cepat bagi mereka yang kehilangan indra penciuman atau sangat terganggu. Bantuan terbaik yang saat ini ditawarkan adalah apa yang disebut pelatihan bau, yang dibandingkan dengan fisioterapi. Metode ini bekerja baik bagi mereka yang memiliki indera penciuman yang terganggu dan terdistorsi, yang disebut parosmia.



“Anda harus melakukannya pagi dan sore dan dalam waktu lama untuk mendapatkan efeknya. Peningkatan tidak datang dalam semalam," kata Li Nyman kepada Svenska Dagbladet.

“Kami memiliki memori untuk aroma yang setelah beberapa saat mulai terhubung dengan benar lagi,” imbuhnya.

Hingga saat ini, Swedia telah mencatat 1,17 juta kasus COVID-19 dengan sekitar 15.000 kematian.

Meskipun memilih tidak memberlakukan penguncian atau lockdown meluas selama pandemi, Swedia memiliki tingkat kasus, rawat inap, dan kematian yang relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Sementara negara itu telah melihat sedikit peningkatan dalam jumlah kasus baru sejak pembatasan dicabut pada akhir September, saat ini tidak ada rencana untuk memberlakukan kembali kebijakan tersebut.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1935 seconds (0.1#10.140)