Bela Gaza, Mahasiswa Bangun Tenda di Kampus University College London
loading...
A
A
A
LONDON - Bergabung dengan beberapa kampus universitas lain di dunia Barat, mahasiswa University College London (UCL) juga mendirikan perkemahan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Sekitar selusin tenda telah didirikan di luar gedung utama di Bloomsbury, di mana pintu masuk dibatasi karena hanya mahasiswa yang diperbolehkan memasuki kampus.
Tindakan yang dilakukan para mahasiswa di UCL dimaksudkan untuk menyerukan kepada administrasi kampus mereka untuk melakukan divestasi dari “kejahatan perang” Israel di Gaza dengan janji membangun kembali universitas-universitas di Gaza.
Sementara itu, para mahasiswa diberitahu pada Jumat (3/5/2024) bahwa pemeriksaan identitas akan dilakukan di gerbang kampus.
Email tersebut, yang dilihat Anadolu, mengatakan, “Meskipun universitas harus menjadi tempat yang dapat mengakomodasi protes yang sah dari staf dan mahasiswa dan tetap terbuka untuk komunitas, kami menyadari ada individu dan organisasi eksternal yang berusaha mengeksploitasi kewajiban universitas untuk memberikan kebebasan berekspresi."
“Kami tidak bisa membiarkan sesuatu yang menyebabkan gangguan signifikan terhadap jalannya universitas dan mengganggu tujuan utama kami sebagai tempat pembelajaran dan penelitian,” tulis email tersebut.
Waddah Alshammari, warga negara Arab Saudi yang datang ke London dari Liverpool untuk mendukung protes tersebut, adalah salah satu dari mereka yang tidak diizinkan bergabung dalam perkemahan tersebut.
Berbicara kepada Anadolu di luar kampus, dia menyatakan solidaritasnya kepada rakyat Palestina dan para pendukungnya.
“Meskipun universitas menutup pintunya, mereka tidak mengizinkan siapa pun untuk hadir dan oleh karena itu, kami di sini menunggu dan menunjukkan dukungan,” ujar dia.
“Kami menuntut kekuasaan dari rakyat. Jadi, ini bukan demokrasi,” ungkap Alshammari, seraya menambahkan, “Mereka (warga Gaza) sekarat setiap hari, mereka kelaparan dan kita perlu melakukan sesuatu untuk mengatasinya.”
Sekitar selusin tenda telah didirikan di luar gedung utama di Bloomsbury, di mana pintu masuk dibatasi karena hanya mahasiswa yang diperbolehkan memasuki kampus.
Tindakan yang dilakukan para mahasiswa di UCL dimaksudkan untuk menyerukan kepada administrasi kampus mereka untuk melakukan divestasi dari “kejahatan perang” Israel di Gaza dengan janji membangun kembali universitas-universitas di Gaza.
Sementara itu, para mahasiswa diberitahu pada Jumat (3/5/2024) bahwa pemeriksaan identitas akan dilakukan di gerbang kampus.
Email tersebut, yang dilihat Anadolu, mengatakan, “Meskipun universitas harus menjadi tempat yang dapat mengakomodasi protes yang sah dari staf dan mahasiswa dan tetap terbuka untuk komunitas, kami menyadari ada individu dan organisasi eksternal yang berusaha mengeksploitasi kewajiban universitas untuk memberikan kebebasan berekspresi."
“Kami tidak bisa membiarkan sesuatu yang menyebabkan gangguan signifikan terhadap jalannya universitas dan mengganggu tujuan utama kami sebagai tempat pembelajaran dan penelitian,” tulis email tersebut.
Protes Meluas
Waddah Alshammari, warga negara Arab Saudi yang datang ke London dari Liverpool untuk mendukung protes tersebut, adalah salah satu dari mereka yang tidak diizinkan bergabung dalam perkemahan tersebut.
Berbicara kepada Anadolu di luar kampus, dia menyatakan solidaritasnya kepada rakyat Palestina dan para pendukungnya.
“Meskipun universitas menutup pintunya, mereka tidak mengizinkan siapa pun untuk hadir dan oleh karena itu, kami di sini menunggu dan menunjukkan dukungan,” ujar dia.
“Kami menuntut kekuasaan dari rakyat. Jadi, ini bukan demokrasi,” ungkap Alshammari, seraya menambahkan, “Mereka (warga Gaza) sekarat setiap hari, mereka kelaparan dan kita perlu melakukan sesuatu untuk mengatasinya.”