Pakar Ragukan Vaksin Generasi Pertama Bisa Hasilkan Kekebalan Kawanan

Minggu, 29 November 2020 - 23:58 WIB
loading...
Pakar Ragukan Vaksin Generasi Pertama Bisa Hasilkan Kekebalan Kawanan
Ilustrasi
A A A
STOCKHOLM - Banyak pihak menyuarakan harapan bahwa vaksin Covid-19 dapat membawa "kekebalan kelompok". Sejumlah negara melakukan penghitungan bahwa mengimunisasi hanya dua pertiga dari populasi dapat menghentikan penyakit pandemi dan membantu melindungi seluruh komunitas atau negara.

Tetapi, konsep tersebut hadir dengan peringatan dan tuntutan besar tentang apa yang mungkin dapat dicegah oleh vaksin. Beberapa ahli mengatakan, harapan seperti itu salah tempat. Sebagai permulaan, mencari tahu apa yang dibutuhkan untuk mencapai kekebalan kawanan dengan vaksin COVID-19 melibatkan berbagai faktor, beberapa di antaranya tidak diketahui.

(Baca: Inggris Kembali Amankan Dua Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari Moderna )

Berapa tingkat penyebaran virus penyebab Covid-19? Akankah vaksin pertama yang digunakan dapat menghentikan penularan virus, atau hanya menghentikan orang sakit? Berapa banyak orang dalam suatu populasi yang akan menerima vaksin? Akankah vaksin menawarkan perlindungan yang sama untuk semua orang?

"Kekebalan kawanan kadang-kadang salah dipahami sebagai perlindungan individu," kata Josep Jansa, pakar kesiapsiagaan dan respons darurat kesehatan di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) yang berbasis di Stockholm, Swedia.

"Tidak pantas untuk berpikir 'Saya sendiri tidak akan terpengaruh karena ada kekebalan kawanan'. Kekebalan kelompok mengacu pada perlindungan komunitas, bukan pada bagaimana seseorang dilindungi," sambungnya, seperti dilansir Japan Today.


ECDC menggunakan perkiraan ambang kekebalan kawanan 67% untuk modelnya. Sementara Kanselir Jerman, Angela Merkel pada awal November menyatakan bahwa pembatasan Covid-19 di Jerman dapat dicabut jika 60% hingga 70% populasi memperoleh kekebalan, baik melalui vaksin atau melalui infeksi.

Para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menunjuk pada tingkat cakupan vaksin 65% -70% sebagai cara untuk mencapai kekebalan populasi melalui vaksinasi.

"Ide komunitas kawanan adalah untuk melindungi yang rentan. Gagasan di baliknya adalah jika, katakanlah, 98% dari populasi semuanya telah divaksinasi, akan ada sangat sedikit virus di komunitas sehingga 2% akan terlindungi. Itulah intinya," kata Eleanor Riley, profesor imunologi dan penyakit menular di Universitas Edinburgh.

Inti dari kalkulasi EDCC pada konsep Covid-19 ini adalah tingkat reproduksi, atau nilai R, dari virus yang menyebabkannya. Ini adalah ukuran dari berapa banyak orang lain yang rata-rata orang yang terinfeksi menularkan patogen ke dalam keadaan "normal", atau bebas pembatasan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1950 seconds (0.1#10.140)