6 Alasan Mark Zuckerberg Meminta Maaf, Salah Satunya Memfasilitasi Penjahat Seks
loading...
A
A
A
“Ada keluarga korban di sini,” kata Hawley. “Apakah kamu ingin meminta maaf kepada mereka?”
Zuckerberg menoleh ke arah orang tua di galeri dan mengucapkan permintaan maafnya.
“Saya minta maaf atas semua yang telah Anda lalui. Tidak seorang pun boleh mengalami penderitaan yang dialami keluarga Anda,” katanya. Dia menambahkan bahwa Meta terus berinvestasi dan berupaya dalam “upaya industri” untuk melindungi anak-anak.
Hawley secara agresif mengkritik Zuckerberg selama perdebatan yang kontroversial. “Produk Anda membunuh orang,” kata Hawley kepada Zuckerberg, yang perusahaannya memiliki platform media sosial Facebook dan Instagram.
Foto/Reuters
Permintaan maaf ini menambah panjang daftar permintaan maaf yang dilontarkan Zuckerberg sejak ia meluncurkan Facebook pada tahun 2004 saat ia berusia 19 tahun.
Pada awal peluncuran situs tersebut, ia mengolok-olok 4.000 siswa yang telah bergabung dengan Facebook, membual kepada teman-temannya melalui pesan teks tentang banyaknya informasi pribadi yang ia kumpulkan berkat kepercayaan yang salah dari para penggunanya. Zuckerberg menyebut mereka “bodoh” dan menekankan kata-kata kotor. Pada tahun 2010, dia meminta maaf atas perkataannya.
Zuckerberg juga berulang kali meminta maaf atas kekhawatiran terkait privasi dan data pengguna.
Salah satu permintaan maaf tersebut dikeluarkan pada tahun 2018 setelah diketahui bahwa Facebook telah mengizinkan aplikasi untuk menghapus informasi pengguna dan meneruskannya ke perusahaan penambangan data politik Inggris bernama Cambridge Analytica.
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, Durbin mengutip statistik dari kelompok nirlaba Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi yang menunjukkan meroketnya pertumbuhan “pemerasan seks” finansial.
Sextortion mengacu pada kasus ketika orang dewasa menipu atau memaksa anak di bawah umur untuk mengirimkan foto atau video eksplisit kepada mereka. Orang dewasa tersebut kemudian memeras korban, mengancam akan mengungkapkan foto-foto tersebut kecuali korban membayar uang kepada mereka.
Zuckerberg menoleh ke arah orang tua di galeri dan mengucapkan permintaan maafnya.
“Saya minta maaf atas semua yang telah Anda lalui. Tidak seorang pun boleh mengalami penderitaan yang dialami keluarga Anda,” katanya. Dia menambahkan bahwa Meta terus berinvestasi dan berupaya dalam “upaya industri” untuk melindungi anak-anak.
Hawley secara agresif mengkritik Zuckerberg selama perdebatan yang kontroversial. “Produk Anda membunuh orang,” kata Hawley kepada Zuckerberg, yang perusahaannya memiliki platform media sosial Facebook dan Instagram.
3. Bukan Pertama Kali Meminta Maaf
Foto/Reuters
Permintaan maaf ini menambah panjang daftar permintaan maaf yang dilontarkan Zuckerberg sejak ia meluncurkan Facebook pada tahun 2004 saat ia berusia 19 tahun.
Pada awal peluncuran situs tersebut, ia mengolok-olok 4.000 siswa yang telah bergabung dengan Facebook, membual kepada teman-temannya melalui pesan teks tentang banyaknya informasi pribadi yang ia kumpulkan berkat kepercayaan yang salah dari para penggunanya. Zuckerberg menyebut mereka “bodoh” dan menekankan kata-kata kotor. Pada tahun 2010, dia meminta maaf atas perkataannya.
Zuckerberg juga berulang kali meminta maaf atas kekhawatiran terkait privasi dan data pengguna.
Salah satu permintaan maaf tersebut dikeluarkan pada tahun 2018 setelah diketahui bahwa Facebook telah mengizinkan aplikasi untuk menghapus informasi pengguna dan meneruskannya ke perusahaan penambangan data politik Inggris bernama Cambridge Analytica.
4. Teknologi Memudahkan Para Penjahat Seks
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, Durbin mengutip statistik dari kelompok nirlaba Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi yang menunjukkan meroketnya pertumbuhan “pemerasan seks” finansial.
Sextortion mengacu pada kasus ketika orang dewasa menipu atau memaksa anak di bawah umur untuk mengirimkan foto atau video eksplisit kepada mereka. Orang dewasa tersebut kemudian memeras korban, mengancam akan mengungkapkan foto-foto tersebut kecuali korban membayar uang kepada mereka.