Langka, Jenderal Top Iran Akui Teheran Kalah Telak di Suriah
loading...
A
A
A
TEHERAN - Seorang jenderal berpangkat tinggi Iran di Suriah membuat pernyataan langka yang menentang narasi resmi para petinggi negaranya tentang tumbangnya sekutu mereka; Bashar al-Assad, secara tiba-tiba.
Dia, dalam pidato yang sangat jujur pekan lalu, mengatakan bahwa Iran telah menderita kekalahan telak tetapi akan tetap mencoba beroperasi di negara tersebut.
Rekaman audio pidato tersebut, yang disampaikan oleh Brigadir Jenderal Behrouz Esbati di sebuah masjid di Teheran, muncul ke publik pada hari Senin di media-media Iran.
Pengakuannya sangat kontras dengan pernyataan presiden, menteri luar negeri, dan para pemimpin tinggi Iran.
Para pemimpin Iran selama berminggu-minggu meremehkan besarnya kerugian strategis Teheran di Suriah bulan lalu, ketika pemberontak menyingkirkan Presiden Bashar al-Assad dari kekuasaan, dan mengatakan Iran akan menghormati hasil politik apa pun yang diputuskan oleh rakyat Suriah.
“Saya tidak menganggap kehilangan Suriah sebagai sesuatu yang patut dibanggakan,” kata Jenderal Esbati menurut rekaman audio pidatonya, yang diterbitkan Abdi Media, situs berita yang berbasis di Jenewa yang berfokus pada Iran, pada hari Senin, yang dilansir New York Times, Kamis (9/1/2025).
“Kami kalah, dan kalah telak, kami menerima pukulan telak dan itu sangat sulit,” lanjut dia.
Jenderal Esbati mengungkapkan bahwa hubungan Iran dengan Assad telah tegang selama berbulan-bulan yang menyebabkan dia digulingkan. Menurutnya, Assad telah menolak beberapa permintaan agar milisi yang didukung Iran membuka front melawan Israel dari Suriah, setelah serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sang jenderal melanjutkan, Iran telah memberikan Assad rencana militer komprehensif tentang bagaimana dia dapat menggunakan sumber daya militer Iran di Suriah untuk menyerang Israel.
Jenderal tersebut juga menuduh Rusia, yang dianggap sebagai sekutu utama, menyesatkan Iran dengan mengatakan bahwa jet-jet tempur Rusia mengebom pemberontak Suriah padahal sebenarnya mereka menjatuhkan bom di lapangan terbuka.
Dia, dalam pidato yang sangat jujur pekan lalu, mengatakan bahwa Iran telah menderita kekalahan telak tetapi akan tetap mencoba beroperasi di negara tersebut.
Rekaman audio pidato tersebut, yang disampaikan oleh Brigadir Jenderal Behrouz Esbati di sebuah masjid di Teheran, muncul ke publik pada hari Senin di media-media Iran.
Pengakuannya sangat kontras dengan pernyataan presiden, menteri luar negeri, dan para pemimpin tinggi Iran.
Para pemimpin Iran selama berminggu-minggu meremehkan besarnya kerugian strategis Teheran di Suriah bulan lalu, ketika pemberontak menyingkirkan Presiden Bashar al-Assad dari kekuasaan, dan mengatakan Iran akan menghormati hasil politik apa pun yang diputuskan oleh rakyat Suriah.
“Saya tidak menganggap kehilangan Suriah sebagai sesuatu yang patut dibanggakan,” kata Jenderal Esbati menurut rekaman audio pidatonya, yang diterbitkan Abdi Media, situs berita yang berbasis di Jenewa yang berfokus pada Iran, pada hari Senin, yang dilansir New York Times, Kamis (9/1/2025).
“Kami kalah, dan kalah telak, kami menerima pukulan telak dan itu sangat sulit,” lanjut dia.
Jenderal Esbati mengungkapkan bahwa hubungan Iran dengan Assad telah tegang selama berbulan-bulan yang menyebabkan dia digulingkan. Menurutnya, Assad telah menolak beberapa permintaan agar milisi yang didukung Iran membuka front melawan Israel dari Suriah, setelah serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sang jenderal melanjutkan, Iran telah memberikan Assad rencana militer komprehensif tentang bagaimana dia dapat menggunakan sumber daya militer Iran di Suriah untuk menyerang Israel.
Jenderal tersebut juga menuduh Rusia, yang dianggap sebagai sekutu utama, menyesatkan Iran dengan mengatakan bahwa jet-jet tempur Rusia mengebom pemberontak Suriah padahal sebenarnya mereka menjatuhkan bom di lapangan terbuka.