Menyamar Jadi Jenderal Iran, Agen DEA Gagalkan Bos Yakuza Jual Bahan Senjata Nuklir

Jum'at, 10 Januari 2025 - 13:00 WIB
loading...
Menyamar Jadi Jenderal...
Takeshi Ebisawa, salah satu pemimpin yakuza, yang didakwa mencoba menjual bahan senjata nuklir dari Myanmar ke Iran. Foto/ABC7
A A A
WASHINGTON - Takeshi Ebisawa (60), pemimpin sindikat kriminal terorganisasi Jepang atau yakuza, telah mengaku bersalah mencoba menjual bahan senjata nuklir dari Myanmar kepada Iran.

Pengakuan bersalah Ebisawa disampaikan pada Rabu lalu dalam sidang pengadilan federal Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS). Selain didakwa percobaan penjualan bahan senjata nuklir, dia juga didakwa penjualan senjata dan narkoba internasional.

Vonis terhadap bos yakuza ini dijadwalkan pada 9 April mendatang.

Upaya Ebisawa mencoba menjual bahan senjata nuklir dari Myanmar kepada Iran terungkap berkat aksi agen DEA (Drug Enforcement Administration) AS yang menyamar sebagai jenderal Iran.



Jaksa pengadilan mengatakan pada Februari 2024, Ebisawa didakwa berkonspirasi untuk menjual bahan nuklir tingkat senjata dan narkotika mematikan dari Myanmar dan membeli persenjataan militer atas nama kelompok pemberontak bersenjata di sana. Jaksa tidak menyebutkan nama kelompok pemberontak yang dimaksud.

Persenjataan militer yang menjadi bagian dari kesepakatan senjata tersebut termasuk rudal permukaan-ke-udara yang akan digunakan oleh pemberontak dalam perang saudara di Myanmar, imbuh jaksa penuntut dalam sebuah pernyataan.

"Seperti yang diakuinya di pengadilan federal hari ini [Rabu], Takeshi Ebisawa secara terang-terangan menyelundupkan material nuklir, termasuk plutonium tingkat senjata, dari Burma (Myanmar)," kata penjabat jaksa AS Edward Kim untuk Distrik Selatan New York.

"Pada saat yang sama, dia berupaya mengirim heroin dan metamfetamin dalam jumlah besar ke Amerika Serikat dengan imbalan persenjataan berat seperti rudal permukaan-ke-udara untuk digunakan di medan perang di Burma," lanjut Kim.

Ebisawa tertangkap dalam operasi penyamaran oleh agen DEA. Jaksa penuntut mengatakan dia membanggakan kepada salah satu sumber DEA dan rekan sumber tersebut, yang menyamar sebagai jenderal Iran, bahwa dia memiliki akses ke uranium dan plutonium tingkat senjata, di samping narkoba, dari Myanmar.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1019 seconds (0.1#10.140)