Israel Buka Kemungkinan Usir Warga Palestina di Gaza ke Kongo
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Pemerintah Israel semakin mengadopsi permukiman kembali “sukarela” warga Palestina dari Gaza sebagai kebijakan resmi.
Seorang pejabat tinggi Israel mengungkapkan pihaknya telah terlibat dalam diskusi dengan banyak negara mengenai potensi tindakan pembersihan etnis Palestina tersebut.
Menurut Times of Israel, koalisi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu diam-diam menjajaki penerimaan ribuan migran dari Gaza, dengan Republik Demokratik Kongo menjadi salah satu negara yang sedang dipertimbangkan.
“Kongo akan bersedia menerima migran dan kami sedang melakukan pembicaraan dengan pihak lain,” ujar seorang sumber senior di kabinet rezim kolonial rasis Israel.
Dalam pertemuan faksi Likud pada Senin, Netanyahu mengumumkan dia terlibat aktif dalam mengatur migrasi sukarela warga Gaza ke negara lain.
“Masalah kami adalah menemukan negara-negara yang bersedia menerima warga Gaza dan kami sedang mengupayakannya,” ungkap Netanyahu.
Anggota Likud di Knesset Danny Danon menyatakan, “Dunia sudah mendiskusikan kemungkinan migrasi sukarela.”
Sebagai tanggapan, Netanyahu mengakui tantangan untuk menemukan negara-negara yang bersedia menerima warga Palestina, namun menekankan apa yang dia gambarkan sebagai upaya berkelanjutan dalam hal ini.
Terlepas dari diskusi-diskusi ini, gagasan migrasi sukarela mendapat penolakan luas dari komunitas internasional.
Seorang pejabat tinggi Israel mengungkapkan pihaknya telah terlibat dalam diskusi dengan banyak negara mengenai potensi tindakan pembersihan etnis Palestina tersebut.
Menurut Times of Israel, koalisi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu diam-diam menjajaki penerimaan ribuan migran dari Gaza, dengan Republik Demokratik Kongo menjadi salah satu negara yang sedang dipertimbangkan.
“Kongo akan bersedia menerima migran dan kami sedang melakukan pembicaraan dengan pihak lain,” ujar seorang sumber senior di kabinet rezim kolonial rasis Israel.
Dalam pertemuan faksi Likud pada Senin, Netanyahu mengumumkan dia terlibat aktif dalam mengatur migrasi sukarela warga Gaza ke negara lain.
“Masalah kami adalah menemukan negara-negara yang bersedia menerima warga Gaza dan kami sedang mengupayakannya,” ungkap Netanyahu.
Anggota Likud di Knesset Danny Danon menyatakan, “Dunia sudah mendiskusikan kemungkinan migrasi sukarela.”
Sebagai tanggapan, Netanyahu mengakui tantangan untuk menemukan negara-negara yang bersedia menerima warga Palestina, namun menekankan apa yang dia gambarkan sebagai upaya berkelanjutan dalam hal ini.
Terlepas dari diskusi-diskusi ini, gagasan migrasi sukarela mendapat penolakan luas dari komunitas internasional.