Houthi Gelar Serangan Ketiga di Bandara Ben Gurion Israel dalam 48 Jam
loading...

Penumpang di Bandara Ben Gurion Tel Aviv turun ke darat setelah sirene memperingatkan adanya tembakan roket pada 9 Oktober 2023. Foto/Telegram
A
A
A
SANAA - Kelompok Houthi Yaman melaporkan pada hari Sabtu (22/3/2025) bahwa mereka menargetkan Bandara Ben Gurion Israel dengan rudal hipersonik untuk ketiga kalinya dalam 48 jam.
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan, "Untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan perlawanan mereka yang berani, pasukan rudal kami berhasil menargetkan Bandara Ben Gurion di Jaffa yang diduduki dengan rudal hipersonik Palestine 2."
Dia mencatat, “Serangan ini adalah yang ketiga dalam 48 jam dan berhasil mencapai targetnya."
Ini menandai kelima kalinya rudal diluncurkan dari Yaman ke Israel sejak perjanjian gencatan senjata pada 19 Januari, yang kemudian dilanggar Israel.
Saree juga memperingatkan semua maskapai penerbangan bahwa, "Bandara Ben Gurion tidak lagi aman untuk lalu lintas udara dan akan tetap demikian sampai agresi di Gaza berhenti dan blokade dicabut."
“Sebagai bagian dari respons kami terhadap agresi Amerika terhadap negara kami, dan untuk hari keenam berturut-turut, Angkatan Udara melakukan operasi militer yang menargetkan beberapa kapal perang yang mengawal kapal induk USS Harry Truman dengan beberapa pesawat nirawak,” tegas dia.
Pada Jumat malam, militer rezim apartheid Israel mengumumkan mereka telah mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman sebelum memasuki wilayah udara Israel, menandai insiden kedua dalam 24 jam.
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah memerintahkan serangan yang “tegas dan kuat” terhadap Houthi.
Sebagai tanggapan, kelompok itu mengatakan pada hari Kamis bahwa ancaman Trump “tidak akan menghalangi mereka untuk mendukung Gaza,” karena mereka kembali meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel dan kapal-kapal di Laut Merah.
Ini terjadi bersamaan dengan serangan baru Israel terhadap Gaza sejak Selasa dini hari.
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan, "Untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan perlawanan mereka yang berani, pasukan rudal kami berhasil menargetkan Bandara Ben Gurion di Jaffa yang diduduki dengan rudal hipersonik Palestine 2."
Dia mencatat, “Serangan ini adalah yang ketiga dalam 48 jam dan berhasil mencapai targetnya."
Ini menandai kelima kalinya rudal diluncurkan dari Yaman ke Israel sejak perjanjian gencatan senjata pada 19 Januari, yang kemudian dilanggar Israel.
Saree juga memperingatkan semua maskapai penerbangan bahwa, "Bandara Ben Gurion tidak lagi aman untuk lalu lintas udara dan akan tetap demikian sampai agresi di Gaza berhenti dan blokade dicabut."
“Sebagai bagian dari respons kami terhadap agresi Amerika terhadap negara kami, dan untuk hari keenam berturut-turut, Angkatan Udara melakukan operasi militer yang menargetkan beberapa kapal perang yang mengawal kapal induk USS Harry Truman dengan beberapa pesawat nirawak,” tegas dia.
Pada Jumat malam, militer rezim apartheid Israel mengumumkan mereka telah mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman sebelum memasuki wilayah udara Israel, menandai insiden kedua dalam 24 jam.
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah memerintahkan serangan yang “tegas dan kuat” terhadap Houthi.
Sebagai tanggapan, kelompok itu mengatakan pada hari Kamis bahwa ancaman Trump “tidak akan menghalangi mereka untuk mendukung Gaza,” karena mereka kembali meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel dan kapal-kapal di Laut Merah.
Ini terjadi bersamaan dengan serangan baru Israel terhadap Gaza sejak Selasa dini hari.
Lihat Juga :