Negara Tetangga Indonesia Ini Makin Sulit Pasok Tank ke Ukraina
loading...

Australia makin sulit kirim tank ke Ukraina. Foto/X
A
A
A
MOSKOW - Pengerahan tank Abrams buatan AS oleh Australia ke Ukraina menghadapi kesulitan karena Washington menghentikan bantuan militer ke Ukraina.
Kementerian Pertahanan Australia mengatakan pemindahan tank yang sedang berlangsung ke Ukraina masih "rumit," menurut Australian Broadcasting Corporation (ABC), sementara Perdana Menteri Anthony Albanese mencatat bahwa memasukkan tank ke Ukraina adalah "tugas yang sulit."
Tahun lalu Australia mengumumkan rencana untuk mengirim 49 armada tank M1A1 Abrams buatan Amerika yang sudah tua ke Ukraina, sebagai bagian dari paket dukungan militer senilai USD245 juta yang ditujukan untuk memperkuat pertahanan Ukraina terhadap Rusia.
Menurut ABC, kementerian dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa mereka "bekerja sama erat dengan para mitra, termasuk AS, untuk memfasilitasi pengiriman cepat tank M1A1 Abrams ke Ukraina."
Media tersebut menuduh bahwa pusat logistik di kota Rzeszow, Polandia timur, sekitar 100 kilometer (62 mil) dari perbatasan Polandia-Ukraina, kini dipersengketakan dengan keputusan AS untuk membekukan bantuan.
Baca Juga: Gencatan Senjata Versi Trump Jadi Pertaruhan Besar Putin
Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan pasokan senjata Amerika ke Ukraina melalui Polandia telah kembali ke tingkat sebelumnya di pangkalan militer AS di dekat Rzeszow.
Sikorski juga mengatakan Kyiv menerima pasokan senjata normal yang ditujukan untuk Ukraina setelah AS mengumumkan akan mencabut larangan bantuan militer Amerika dan pembagian intelijen ke Ukraina sebagai bagian dari pembicaraan gencatan senjata di Jeddah, Arab Saudi antara delegasi AS dan Ukraina. Pembicaraan tersebut menghasilkan persetujuan Ukraina terhadap proposal gencatan senjata selama 30 hari.
Namun, media Australia tersebut menuduh bahwa beberapa unit logistik militer AS baru-baru ini telah ditarik dari pusat tersebut, tempat 49 tank Abrams buatan Amerika milik Australia akan tiba setelah dikirim ke Eropa.
Dilaporkan pula bahwa Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov akan berkunjung ke negara Pasifik tersebut untuk membahas upaya bantuan bagi negaranya.
Kementerian Pertahanan Australia mengatakan pemindahan tank yang sedang berlangsung ke Ukraina masih "rumit," menurut Australian Broadcasting Corporation (ABC), sementara Perdana Menteri Anthony Albanese mencatat bahwa memasukkan tank ke Ukraina adalah "tugas yang sulit."
Tahun lalu Australia mengumumkan rencana untuk mengirim 49 armada tank M1A1 Abrams buatan Amerika yang sudah tua ke Ukraina, sebagai bagian dari paket dukungan militer senilai USD245 juta yang ditujukan untuk memperkuat pertahanan Ukraina terhadap Rusia.
Menurut ABC, kementerian dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa mereka "bekerja sama erat dengan para mitra, termasuk AS, untuk memfasilitasi pengiriman cepat tank M1A1 Abrams ke Ukraina."
Media tersebut menuduh bahwa pusat logistik di kota Rzeszow, Polandia timur, sekitar 100 kilometer (62 mil) dari perbatasan Polandia-Ukraina, kini dipersengketakan dengan keputusan AS untuk membekukan bantuan.
Baca Juga: Gencatan Senjata Versi Trump Jadi Pertaruhan Besar Putin
Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan pasokan senjata Amerika ke Ukraina melalui Polandia telah kembali ke tingkat sebelumnya di pangkalan militer AS di dekat Rzeszow.
Sikorski juga mengatakan Kyiv menerima pasokan senjata normal yang ditujukan untuk Ukraina setelah AS mengumumkan akan mencabut larangan bantuan militer Amerika dan pembagian intelijen ke Ukraina sebagai bagian dari pembicaraan gencatan senjata di Jeddah, Arab Saudi antara delegasi AS dan Ukraina. Pembicaraan tersebut menghasilkan persetujuan Ukraina terhadap proposal gencatan senjata selama 30 hari.
Namun, media Australia tersebut menuduh bahwa beberapa unit logistik militer AS baru-baru ini telah ditarik dari pusat tersebut, tempat 49 tank Abrams buatan Amerika milik Australia akan tiba setelah dikirim ke Eropa.
Dilaporkan pula bahwa Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov akan berkunjung ke negara Pasifik tersebut untuk membahas upaya bantuan bagi negaranya.
(ahm)
Lihat Juga :