Sudah Bunuh 8.000 Orang, AS Bebaskan Israel Gunakan Senjata Amerika Semaunya di Gaza

Selasa, 31 Oktober 2023 - 09:58 WIB
loading...
A A A
AS juga mengirimkan dua kelompok tempur kapal induk ke posisi terdekat sambil memperkuat kekuatan udara regional untuk mencegah pihak lain yang memusuhi Israel, seperti Hizbullah, agar tidak meningkatkan konflik menjadi perang regional yang lebih besar.

Sejak Israel memulai kampanye pengeboman di Gaza dalam upaya untuk menghancurkan Hamas, kekhawatiran meningkat atas kehancuran di jalur tersebut dan meningkatnya jumlah korban sipil.

Jumlah korban tewas dan kehancuran sangat besar, belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik Israel-Palestina. Angka-angka yang dihasilkan dari perang tersebut, beberapa di antaranya dipertanyakan namun mencerminkan tragedi yang terus berlanjut, dan telah memicu protes yang mendukung warga Palestina dan seruan gencatan senjata di berbagai tempat di seluruh dunia.

Menurut Singh, AS tetap vokal mengenai perlunya Israel mengikuti hukum kemanusiaan ketika mereka melancarkan perang melawan Hamas, dan mengatakan bahwa AS terus “mendukung agar hukum kemanusiaan, hukum konflik bersenjata, selalu ditegakkan.”

“Kami akan terus terlibat dengan IDF dan Israel dalam operasi mereka dan memastikan bahwa mereka, dalam pemikiran mereka, memprioritaskan kehidupan sipil,” katanya.

Gaza adalah rumah bagi lebih dari 2 juta orang. Banyak dari mereka yang diminta oleh IDF untuk mengungsi, namun ada pula yang memilih untuk tetap tinggal atau tidak bisa pergi, sehingga warga sipil terjebak di zona pertempuran.

AS dan Israel juga menuduh Hamas menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia dan berusaha menghentikan invasi darat Israel ke Jalur Gaza dengan menggunakan sandera.

Meskipun AS mengatakan pihaknya terus memprioritaskan Israel dengan meminimalkan warga sipil, para pejabat Amerika mengatakan perang ini masih akan memakan banyak biaya dan menimbulkan banyak korban jiwa bagi penduduk sipil di Gaza.

"Ini adalah perang. Ini adalah pertempuran. Ini berdarah. Ini buruk, dan akan menjadi berantakan. Dan warga sipil yang tidak bersalah akan dirugikan di masa depan," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada konferensi pers pekan lalu.

"Saya harap saya dapat memberi tahu Anda sesuatu yang berbeda. Saya berharap hal itu tidak terjadi. Namun kenyataannya—ini akan terjadi."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1505 seconds (0.1#10.140)