Ditolak Denmark, Prancis Bakal Kirim 12 Howitzer ke Ukraina
Minggu, 02 Oktober 2022 - 11:57 WIB
Di antara perbedaan lainnya adalah bahwa mereka dipasang pada kendaraan roda delapan daripada roda enam, dapat membawa hingga 36 peluru artileri, bukan 18, dan kabin mereka memiliki pelindung yang lebih berat.
Baik Istana Elysee maupun Kementerian Pertahanan Prancis tidak mengomentari laporan tersebut.
Awal pekan ini, Senat Amerika Serikat (AS) menyetujui paket bantuan militer dan ekonomi untuk Ukraina senilai USD12 miliar. Bantuan ini menyisihkan USD4,5 miliar untuk pemerintah Ukraina dan USD3 miliar untuk senjata dan peralatan militer, sementara dana yang tersisa dialokasikan untuk mengisi kembali senjata AS yang sudah dikirim ke Ukraina dan memungkinkan transfer lebih banyak senjata dari persediaan Amerika.
Pada pertengahan September, seorang pembantu Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, Mikhail Podoliak, mengatakan bahwa tujuan Kiev dalam konflik dengan Rusia adalah merebut wilayah yang dikuasai oleh Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk.
Namun, pada hari Jumat, para pemimpin dua republik Donbass dan wilayah Wilayah Kherson dan Zaporozhye, dua terakhir yang baru-baru ini mendeklarasikan kemerdekaan dari Kiev, menandatangani perjanjian aksesi ke Rusia. Dokumen-dokumen itu sekarang akan dikirim untuk diratifikasi oleh parlemen Rusia.
Moskow sebelumnya mengatakan akan mempertahankan wilayahnya menggunakan segala cara yang tersedia dan telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
"Pengiriman senjata semacam itu hanya memperpanjang konflik dan penderitaan warga sipil," kata Rusia.
Baik Istana Elysee maupun Kementerian Pertahanan Prancis tidak mengomentari laporan tersebut.
Awal pekan ini, Senat Amerika Serikat (AS) menyetujui paket bantuan militer dan ekonomi untuk Ukraina senilai USD12 miliar. Bantuan ini menyisihkan USD4,5 miliar untuk pemerintah Ukraina dan USD3 miliar untuk senjata dan peralatan militer, sementara dana yang tersisa dialokasikan untuk mengisi kembali senjata AS yang sudah dikirim ke Ukraina dan memungkinkan transfer lebih banyak senjata dari persediaan Amerika.
Pada pertengahan September, seorang pembantu Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, Mikhail Podoliak, mengatakan bahwa tujuan Kiev dalam konflik dengan Rusia adalah merebut wilayah yang dikuasai oleh Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk.
Namun, pada hari Jumat, para pemimpin dua republik Donbass dan wilayah Wilayah Kherson dan Zaporozhye, dua terakhir yang baru-baru ini mendeklarasikan kemerdekaan dari Kiev, menandatangani perjanjian aksesi ke Rusia. Dokumen-dokumen itu sekarang akan dikirim untuk diratifikasi oleh parlemen Rusia.
Moskow sebelumnya mengatakan akan mempertahankan wilayahnya menggunakan segala cara yang tersedia dan telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
"Pengiriman senjata semacam itu hanya memperpanjang konflik dan penderitaan warga sipil," kata Rusia.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda