Sehari, Banjir di Pakistan Tewaskan 75 Orang

Selasa, 30 Agustus 2022 - 14:34 WIB
Seorang pria membawa putrinya yang sakit di sepanjang jalan yang rusak akibat banjir setelah hujan lebat di daerah Madian di Lembah Swat utara Pakistan, 27 Agustus 2022. Foto/ABC News
ISLAMABAD - Cuaca buruk semakin menghancurkan Pakistan . Setidaknya 75 orang tewas dan 59 lainnya terluka di Pakistan selama 24 jam terakhir karena cuaca buruk. Hal itu diungkapkan Otoritas Manajemen Bencana Nasional negara itu.

"Pada hari terakhir, 59 orang terluka dan lebih dari 58.000 rumah hancur akibat hujan muson dan banjir," kata Badan Penanggulangan Bencana Nasional.

"Sejak 14 Juni, 1.136 orang tewas, 1.634 orang terluka dan lebih dari 1 juta rumah hancur karena banjir bandang," badan itu melanjutkan seperti dikutip dari ABC News, Selasa (30/8/2022).





Hujan muson terjadi sebulan di awal tahun ini, menyebabkan sungai dan bendungan meluap dan berdampak pada keempat provinsi Pakistan.

Menteri federal untuk perubahan iklim, Sherry Rehman, melalui akun Twitternya mengatakan bahwa sekitar sepertiga dari Pakistan berada di bawah air.

Sedangkan dalam sebuah wawancara, Rehman mengatakan bahwa negara yang pernah mengalami hujan dan banjir bersejarah itu sedang mengalami "bencana iklim."

Rehman mengatakan bahwa Padidan, di Provinsi Sindh Pakistan, menerima hujan yang tidak pernah terjadi sebelumnya yaitu hampir 70 inci dalam satu hari.



Dalam sebuah pernyataan, menteri iklim menyebut banjir itu sebagai bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh iklim dengan proporsi epik.

"Terus terang, tidak ada yang pernah melihat hujan & banjir seperti ini sebelumnya, dan tidak ada satu negara pun yang dapat mengatasi sendiri berbagai efek cuaca ekstrem, peristiwa iklim," tulis Rehman.

Hujan telah berdampak pada 33 juta orang di Pakistan dan memaksa ribuan orang mengungsi.

Pemerintah Pakistan mengerahkan tentara untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan, dengan helikopter militer mengangkut orang ke tempat yang aman.



(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More