Banjir Pakistan Tewaskan 580 Jiwa, Jutaan Orang Sengsara

Rabu, 17 Agustus 2022 - 20:47 WIB
loading...
Banjir Pakistan Tewaskan 580 Jiwa, Jutaan Orang Sengsara
Banjir di Pakistan tewaskan 580 jiwa dan membuat jutaan orang sengsara. Foto/The Guardian
A A A
ISLAMABAD - Lebih dari 580 orang tewas dan ribuan orang kehilangan rumah di seluruh Pakistan saat hujan deras mengguyur negara itu.

Diperkirakan 1 juta orang telah terkena dampak akibat hujan lebat, banjir bandang , dan tanah longsor sejak Juli saat Pakistan mengalami lebih dari 60% dari total curah hujan monsun normal dalam tiga minggu.

Provinsi Balochistan, Khyber Pakhtunkhwa dan Sindh adalah wilayah yang paling parah terkena dampaknya, dengan curah hujan lebat diprediksi di seluruh Pakistan hingga Jumat. Setidaknya satu orang tewas di Karachi pada hari Selasa lalu saat hujan tanpa henti melanda kota terbesar di Pakistan itu selama dua hari berturut-turut.

Lebih dari 40 orang tewas di Karachi akibat hujan lebat sejak Juli.

Sekitar 200 orang tewas di Balochistan – provinsi terbesar dan termiskin di Pakistan – yang menderita banjir terburuk dalam lebih dari 30 tahun. Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan mengatakan provinsi tersebut telah menerima 305% lebih banyak hujan daripada rata-rata tahunan.

Delapan belas dari 26 distrik di Balochistan telah dinyatakan “terkena bencana” oleh Otoritas Penanggulangan Bencana Provinsi. Orang-orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena tanaman dan ternak hanyut di seluruh provinsi. Ratusan mil jalan rusak, membuat daerah tidak dapat diakses oleh layanan darurat.

Lebih dari 570 sekolah telah hancur, dan kasus kolera telah dilaporkan.



Ladang milik warga bernama Mohammed Safar di Lasbela, Balochistan, hanyut saat hujan turun pada 12 Juli. Saat itu jam 9 pagi, dan dia dan keluarganya harus berlari ke tempat yang lebih tinggi.

“Jika banjir di waktu lain, kami mungkin hanyut seperti piring di dapur saya. Saya telah kehilangan rumah, hasil panen, dan segalanya dalam banjir ini,” kata Safar seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (17/8/2022).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)