Kota Ukraina Ini Siap Siaga dari Kemungkinan Diserang Belarusia

Minggu, 03 Juli 2022 - 13:57 WIB
Ini terjadi selama seminggu di mana Rusia telah mengambil alih Severodonetsk di wilayah Luhansk timur sepenuhnya dan sekarang telah meningkatkan pertempuran di Lysychansk di dekatnya, yang beberapa mil jauhnya dan selatan Sungai Donets Siverskyi. Lysychansk berada di tempat yang lebih tinggi daripada Severodonetsk, yang memberikan sedikit harapan bagi beberapa orang Ukraina dalam pertempuran ini.

Severodonetsk memiliki populasi 100.000 sebelum perang dimulai pada bulan Februari, tetapi banyak yang telah meninggalkan kota sejak Rusia memulai serangan di kota tersebut. Ada ratusan warga yang mengungsi di pabrik kimia Azot. Stryuk mengatakan banyak yang mulai mengevakuasi pabrik, dan kemungkinan mereka membutuhkan perhatian medis dan dukungan psikologis.



Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pekan lalu Rusia berusaha mematahkan semangat negaranya, terbukti dengan menembaki Ukraina dengan 48 roket dalam satu hari.

Pemerintah Zelensky juga mengatakan Belarusia telah memulai serangan terhadap negaranya, dilaporkan hanya tujuh hari yang lalu.

“Ini adalah kasus pertama serangan udara melintasi Ukraina langsung dari wilayah Belarusia,” kata Menteri Pertahanan Ukraina pada 25 Juni lalu.

“Penembakan hari ini secara langsung terkait dengan upaya otoritas Kremlin untuk menyeret Belarusia ke dalam perang di Ukraina sebagai peserta langsung," imbuhnya.



Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah bertemu dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko tahun ini, sebagian besar untuk meningkatkan hubungan mereka karena perang mungkin bisa meluas di luar perbatasan Ukraina.

Lukashenko telah memperingatkan setiap negara dari luar yang ingin meningkatkan perang menahan diri dari pasokan senjata, dari perang informasi dan provokasi apapun, dari menyebarkan pidato kebencian di media, dari mempromosikan rasisme dan diskriminasi atas dasar afiliasi nasional, budaya, bahasa dan agama, dari melegalkan dan mengirim tentara bayaran.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More