Pandemi Virus Corona Memburuk, Prancis Lockdown Paris
Sabtu, 03 Oktober 2020 - 02:33 WIB
Untuk diketahui, Paris sudah berada dalam kewaspadaan yang ditingkatkan, dengan pertemuan terbatas untuk 10 orang dan jam malam untuk bar diberlakukan mulai 10 malam sejak Senin. Departemen kepolisian Paris mengatakan pekan lalu bahwa bisnis dapat ditutup jika mereka gagal mematuhi peraturan.
Pejalan kaki wajib menggunakan masker dan pengendara skuter di wilayah tersebut, dan harus dipakai di semua ruang publik tertutup, termasuk oleh siswa sekolah yang berusia di atas 11 tahun.(Baca juga: Paradoks Pemakaian Masker dan Pelarangan Cadar di Eropa )
Sementara itu kota Prancis lainnya, Marseille, dan departemen luar negeri Prancis di Guadeloupe sudah dalam "siaga maksimum", yang berarti bar dan restoran terpaksa tutup. Menurut kementerian kesehatan Prancis, tingkat kewaspadaan ini juga berarti penutupan semua bangunan seperti bioskop dan museum, kecuali jika mereka memiliki protokol kesehatan yang ketat dan dilaksanakan, dan penutupan opsional area pantai dan danau. Satu-satunya tingkat siaga yang lebih tinggi adalah "Keadaan Darurat Kesehatan".
Kasus di Prancis naik 13.970 pada hari Kamis, sehingga total menjadi 577.505 dengan 32.019 kematian. Jumlah kasus mencapai rekor peningkatan harian 16.096 pada 24 September lalu.
Berita itu muncul setelah pemerintah Spanyol mengumumkan bahwa Madrid akan diisolasi kembali, dengan orang-orang tidak dapat meninggalkan atau memasuki daerah tersebut.(Baca juga: Trump Positif Covid-19, Ini Politisi Dunia yang Pernah Terinfeksi Corona )
Negara-negara di seluruh Eropa memberlakukan kembali penguncian lokal (lockdown) dan pembatasan baru untuk memerangi gelombang kedua infeksi yang melanda benua itu, dengan rumah tangga di utara Inggris dilarang untuk bercampur di dalam ruangan dan pemerintah Belanda membuat masker wajib di semua ruang publik dalam ruangan.
Pejalan kaki wajib menggunakan masker dan pengendara skuter di wilayah tersebut, dan harus dipakai di semua ruang publik tertutup, termasuk oleh siswa sekolah yang berusia di atas 11 tahun.(Baca juga: Paradoks Pemakaian Masker dan Pelarangan Cadar di Eropa )
Sementara itu kota Prancis lainnya, Marseille, dan departemen luar negeri Prancis di Guadeloupe sudah dalam "siaga maksimum", yang berarti bar dan restoran terpaksa tutup. Menurut kementerian kesehatan Prancis, tingkat kewaspadaan ini juga berarti penutupan semua bangunan seperti bioskop dan museum, kecuali jika mereka memiliki protokol kesehatan yang ketat dan dilaksanakan, dan penutupan opsional area pantai dan danau. Satu-satunya tingkat siaga yang lebih tinggi adalah "Keadaan Darurat Kesehatan".
Kasus di Prancis naik 13.970 pada hari Kamis, sehingga total menjadi 577.505 dengan 32.019 kematian. Jumlah kasus mencapai rekor peningkatan harian 16.096 pada 24 September lalu.
Berita itu muncul setelah pemerintah Spanyol mengumumkan bahwa Madrid akan diisolasi kembali, dengan orang-orang tidak dapat meninggalkan atau memasuki daerah tersebut.(Baca juga: Trump Positif Covid-19, Ini Politisi Dunia yang Pernah Terinfeksi Corona )
Negara-negara di seluruh Eropa memberlakukan kembali penguncian lokal (lockdown) dan pembatasan baru untuk memerangi gelombang kedua infeksi yang melanda benua itu, dengan rumah tangga di utara Inggris dilarang untuk bercampur di dalam ruangan dan pemerintah Belanda membuat masker wajib di semua ruang publik dalam ruangan.
(ber)
tulis komentar anda