Rusia: Ukraina Tak Bisa Membuat Senjata Nuklir Tanpa Bantuan Barat

Kamis, 26 Desember 2024 - 07:27 WIB
loading...
Rusia: Ukraina Tak Bisa...
Rusia tegaskan Ukraina tak bisa membuat senjata nuklir tanpa bantuan Barat. Foto/BBC
A A A
MOSKOW - Pemerintah Rusia menegaskan Ukraina tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan senjata nuklir sendiri dan hanya dapat membuat senjata semacam itu dengan bantuan Barat.

Itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam jumpa pers pada hari Rabu sebagai respons atas pernyataan pejabat dan media Barat tentang Kyiv yang memiliki apa yang mereka sebut sebagai “pencegah nuklir”.

“Rezim Kyiv tidak dapat membuat senjata nuklir dalam beberapa minggu sendiri. Ini adalah fakta,” kata Zakharova.

“Satu-satunya cara bagi Ukraina untuk mencapainya adalah dengan menerima komponen penting dari luar, dari negara lain,” lanjut diplomat Moskow tersebut.

“Ukraina harus menyelesaikan musim pemanasan daripada mencari senjata nuklir,” imbuh Zakharova, sebagaimana dikutip dari Russia Today, Kamis (26/12/2024).



Pemerintah berkuasa di Kyiv telah berulang kali mengeklaim bahwa Ukraina menyerahkan senjata nuklir warisan Soviet pada tahun 1994 dengan imbalan jaminan keamanan dari Rusia dan Amerika Serikat sebagaimana diatur dalam kesepakatan Momorandum Budapest.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Moskow melanggar Memorandum Budapest dan mengeklaim bahwa Kyiv karenanya memiliki hak untuk memperoleh senjata nuklir.

Rusia telah menunjukkan bahwa Ukraina tidak pernah memiliki senjata nuklir sejak awal. Memorandum tersebut melibatkan aset Soviet yang secara hukum milik Moskow, sementara AS-lah yang menginjak-injak kesepakatan tahun 1994 itu dengan mensponsori kudeta Maidan di Kyiv pada tahun 2014, menurut Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada awal Oktober, media Jerman; Bild, melaporkan bahwa Ukraina siap untuk membuat senjata nuklir, mengutip seorang pejabat pengadaan senjata yang tidak disebutkan namanya.

"Kami memiliki materi, kami memiliki pengetahuan. Jika perintah itu diberikan, kami hanya perlu beberapa minggu untuk memiliki bom pertama," kata pejabat itu seperti dikutip Bild, seraya menambahkan bahwa Barat seharusnya tidak terlalu memikirkan garis merah Rusia dan lebih memikirkan garis merah Ukraina.

Namun, Kyiv dengan cepat membantah laporan Bild, menyebutnya "omong kosong" dan menyatakan bahwa media yang secara konsisten pro-Ukraina itu sebenarnya menerbitkan "propaganda Rusia”.

Kendati demikian, bulan lalu, Washington Post mengutip pejabat AS secara anonim yang berspekulasi bahwa Gedung Putih dapat mengizinkan Ukraina memiliki senjata nuklir lagi. Penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, secara resmi membantah laporan tersebut.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1218 seconds (0.1#10.140)