Rusia Peringatkan Ancaman Patogen Global Terkait Laboratorium Biologi Pentagon di Afrika

Rabu, 25 Desember 2024 - 05:15 WIB
loading...
Rusia Peringatkan Ancaman...
Tulisan Biohazard di tempat penyimpanan. Foto/Tony Webster/BIOHAZARD
A A A
MOSKOW - Kehadiran aktivitas militer-biologis Amerika Serikat (AS) di benua Afrika tumbuh dengan cepat, menurut Wakil Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologis angkatan bersenjata Rusia, Mayor Jenderal Aleksey Rtishev, pada Selasa (24/12/2024).

"Dokumen yang kami miliki mengonfirmasi kehadiran militer-biologis AS di benua Afrika meningkat dengan cepat," ungkap Rtishev.

“Amerika Serikat mengerahkan cabang-cabang pusat medis militer angkatan laut di Ghana dan Djibouti,” ujar Rtishev.

"Pekerjaan aktif di wilayah tersebut sedang dilakukan oleh organisasi penelitian Departemen Pertahanan AS. Misalnya, cabang-cabang pusat medis militer angkatan laut berlokasi di Ghana dan Djibouti, tempat pekerjaan aktif sedang dilakukan dalam fokus alami penyakit, isolasi, dan pengurutan patogen," papar Rtishev.

Spesialis Amerika yang mampu meningkatkan fungsi patogen mikroorganisme sedang bekerja aktif di Afrika, menurut Rtishev.

Dia menambahkan, pemerintah AS memandang kawasan tersebut sebagai tempat yang kaya akan agen infeksius berbahaya dan tempat pengujian obat-obatan eksperimental, dan Washington menggunakan sistem manajemen risiko biologis di Afrika yang telah diuji di Georgia dan Ukraina.

AS terlibat aktif dalam berbagai aktivitas itu di sejumlah negara, antara lain:

Di Nigeria, satu pusat penelitian medis gabungan dan laboratorium medis militer untuk angkatan bersenjata didirikan pada tahun 2024.

Di Kenya, Pusat Medis Militer Angkatan Darat AS telah menyebarkan jaringan stasiun lapangan untuk memantau penyebaran penyakit menular di seluruh Afrika Khatulistiwa.

Di Senegal, satu fasilitas laboratorium baru senilai USD35 juta hampir selesai. Proyek ini melibatkan kontraktor Pentagon yang sama yang telah bekerja di bekas Uni Soviet, termasuk Armenia, Georgia, Kazakhstan, dan Ukraina.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1860 seconds (0.1#10.140)