5 Fakta Bahrain Sahabat Dekat Israel, Termasuk Jalin Hubungan Gelap 2 Dekade
Senin, 04 November 2024 - 13:01 WIB
Pada suatu pertemuan di bulan Agustus 2005, menteri luar negeri Bahrain saat itu mengakui bahwa Bahrain memiliki hubungan "bisnis diam-diam" dengan Israel.
Menurut pengakuan Sarid, kepala perwakilan Israel di Bahrain (dan Teluk) sebenarnya adalah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Israel yang sering bepergian ke seluruh negara Teluk dan menjalin hubungan dengan para pemimpin politik mereka. Beberapa orang menyebutnya sebagai "duta besar keliling" Israel di Teluk.
Shimon Peres, yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Israel, juga pernah bertemu secara diam-diam dengan para elite Bahrain, termasuk dengan Raja Hamad pada tahun 2009 di New York.
Bahrain tampaknya memiliki tempat yang hangat bagi Peres, sebagaimana tercermin dalam komentar Kementerian Luar Negeri Bahrain di akun Twitter-nya setelah kematian Peres pada tahun 2016, dan pengiriman perwakilan resmi ke pemakamannya di Israel.
Bahrain merupakan penerima manfaat teknologi Israel yang membantunya mengelola air dan mengatasi perubahan iklim. Itu diakui kerajaan tersebut setelah kedua negara melakukan normalisasi hubungan tahun 2020.
Kedua negara juga menjalin kerja sama di bidang perdagangan dengan nilai USD8,5 juta selama tujuh bulan pertama setelah menormalisasi hubungan.
"Itu tidak akan terjadi dalam semalam," kata Khaled Yousef Al-Jalahma, Duta Besar Bahrain untuk Israel, pada konferensi Startup Nation Central di Tel Aviv tahun lalu untuk menandai tiga tahun Kesepakatan Abraham.
Al-Jalahma mengatakan bahwa karena hubungan kedua negara masih baru, penting untuk berkolaborasi di sebanyak mungkin bidang, tetapi dia secara khusus menyebutkan beberapa bidang.
"Agrotech adalah teknologi yang sangat penting yang akan kami lihat dan teknologi yang menangani emisi karbon nol bersih akan menjadi teknologi lainnya," katanya.
Menurut pengakuan Sarid, kepala perwakilan Israel di Bahrain (dan Teluk) sebenarnya adalah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Israel yang sering bepergian ke seluruh negara Teluk dan menjalin hubungan dengan para pemimpin politik mereka. Beberapa orang menyebutnya sebagai "duta besar keliling" Israel di Teluk.
Shimon Peres, yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Israel, juga pernah bertemu secara diam-diam dengan para elite Bahrain, termasuk dengan Raja Hamad pada tahun 2009 di New York.
Bahrain tampaknya memiliki tempat yang hangat bagi Peres, sebagaimana tercermin dalam komentar Kementerian Luar Negeri Bahrain di akun Twitter-nya setelah kematian Peres pada tahun 2016, dan pengiriman perwakilan resmi ke pemakamannya di Israel.
5. Bahrain Nikmati Teknologi Israel
Bahrain merupakan penerima manfaat teknologi Israel yang membantunya mengelola air dan mengatasi perubahan iklim. Itu diakui kerajaan tersebut setelah kedua negara melakukan normalisasi hubungan tahun 2020.
Kedua negara juga menjalin kerja sama di bidang perdagangan dengan nilai USD8,5 juta selama tujuh bulan pertama setelah menormalisasi hubungan.
"Itu tidak akan terjadi dalam semalam," kata Khaled Yousef Al-Jalahma, Duta Besar Bahrain untuk Israel, pada konferensi Startup Nation Central di Tel Aviv tahun lalu untuk menandai tiga tahun Kesepakatan Abraham.
Al-Jalahma mengatakan bahwa karena hubungan kedua negara masih baru, penting untuk berkolaborasi di sebanyak mungkin bidang, tetapi dia secara khusus menyebutkan beberapa bidang.
"Agrotech adalah teknologi yang sangat penting yang akan kami lihat dan teknologi yang menangani emisi karbon nol bersih akan menjadi teknologi lainnya," katanya.
tulis komentar anda