5 Fakta Bahrain Sahabat Dekat Israel, Termasuk Jalin Hubungan Gelap 2 Dekade
Senin, 04 November 2024 - 13:01 WIB
2. Terlibat Hubungan Gelap Dua Dekade
Sebelum melakukan normalisasi hubungan, Kerajaan Bahrain tidak mengakui Negara Israel namun menjalin hubungan gelap atau klandestein selama dua dekade hingga tahun 1990-an.
Hubungan klandestein tersebut berkembang secara bertahap.
Pada bulan Oktober 1994, setelah Konferensi Madrid, menteri urusan lingkungan Israel, Yossi Sarid, berpartisipasi dalam sesi kelompok kerja multilateral tentang air dan lingkungan, yang diadakan di Manama, Ibu Kota Bahrain.
Di sana, Sarid bertemu dengan menteri luar negeri Bahrain, yang menandai kontak langsung pertama yang diketahui antara kedua negara.
3. Raja Bahrain Berhenti Sebut Israel Musuh
Hubungan bilateral Bahrain-Israel, baik yang terbuka maupun klandestein, meningkat pesat setelah pergantian milenium, sebagian besar karena kekhawatiran elite Sunni atas ambisi negara tetangga; Iran.
Sebuah dokumen rahasia yang dibocorkan WikiLeaks mengungkapkan bahwa Raja Hamad bin Isa Al-Khalifa (berkuasa 6 Maret 1999–14 Februari 2002) memberi tahu duta besar Amerika Serikat di Manama bahwa dia telah menginstruksikan menteri informasinya untuk berhenti menggunakan diksi "musuh" atau "entitas Zionis" dalam merujuk ke Negara Israel.
4. Ada "Dubes Keliling" Israel di Bahrain untuk Teluk
Yossi Sarid, yang pernah menjabat sebagai menteri urusan lingkungan Israel, mengakui bahwa Bahrain menjalin hubungan keamanan dan intelijen dengan Israel melalui Mossad.
tulis komentar anda