11 Fakta Kronologi Konflik Hizbullah dan Israel, dari Invasi Darat hingga Kematian Hassan Nasrallah

Minggu, 29 September 2024 - 18:05 WIB
Yang mengawasi zona keamanan tersebut adalah Tentara Lebanon Selatan (SLA) yang didominasi Kristen, yang biasanya dilaporkan sebagai pasukan proksi Israel, yang terus mendukung pendudukan Lebanon selatan hingga penarikan Israel pada tahun 2000.

4. Politik (1992)

Pada tahun 1992, setelah perang saudara Lebanon (1975-1992) berakhir, Hizbullah memasuki politik parlementer, memenangkan delapan kursi dari 128 kursi majelis Lebanon.

Kursi Hizbullah telah meningkat dan kelompok tersebut beserta sekutunya sekarang memiliki 62 kursi di parlemen.

Ia juga menjalankan program sosial yang ekstensif di area-area yang paling kuat keberadaannya, sehingga meningkatkan pengaruhnya.



5. Perang Tujuh Hari (1993 )

Pada bulan Juli 1993, Israel menyerang Lebanon dalam apa yang disebutnya “Operasi Akuntabilitas”, yang dikenal sebagai Perang Tujuh Hari di Lebanon.

Serangan itu terjadi setelah Hizbullah menanggapi serangan Israel di kamp pengungsi dan desa di Lebanon dengan menyerang Israel utara, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Konflik itu menewaskan 118 warga sipil Lebanon dan melukai 500 lainnya, serta menghancurkan ribuan bangunan.

6. Agresi April dan Qana (1996)

Melansir Al Jazeera, tiga tahun kemudian, pada 11 April 1996, Israel melancarkan serangan 17 hari lagi yang dimaksudkan untuk memaksa Hizbullah melewati Sungai Litani dan keluar dari jangkauan serang target Israel.

Apa yang disebut orang Lebanon sebagai Agresi April disebut "Operasi Grapes of Wrath" oleh Israel, merujuk pada novel tahun 1939 karya penulis AS John Steinbeck.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More