11 Fakta Kronologi Konflik Hizbullah dan Israel, dari Invasi Darat hingga Kematian Hassan Nasrallah
Minggu, 29 September 2024 - 18:05 WIB
Dengan harapan untuk mendirikan pemerintahan yang bersahabat di Lebanon, Israel menduduki wilayah selatan dan maju hingga Beirut Barat, tempat PLO bermarkas, yang dikepungnya.
Setelah kesepakatan, PLO berangkat ke Tunisia tetapi militer Israel tetap tinggal di Lebanon, mendukung proksi lokal dalam perang saudara dan berkontribusi terhadap pembantaian Sabra dan Shatila. Milisi sayap kanan Lebanon, yang berkoordinasi dengan tentara Israel, menewaskan antara 2.000 hingga 3.500 pengungsi Palestina dan warga sipil Lebanon dalam dua hari.
Beberapa kelompok Lebanon dibentuk untuk mengusir invasi, salah satunya berasal dari komunitas Muslim Syiah, yang secara tradisional merupakan kelompok demografi yang tenang.
Hizbullah merupakan gagasan para pemimpin Muslim, yang kabarnya didukung oleh Iran, dan diberi mandat untuk mengusir Israel.
Dengan dukungan dari pemuda yang tidak puas dan penduduk Lembah Bekaa serta pinggiran selatan Beirut – daerah terpinggirkan dengan populasi Syiah yang signifikan – Hizbullah dengan cepat menjadi kekuatan yang signifikan di Lebanon.
Pada tanggal 23 Oktober 1983, pengeboman beberapa bangunan barak di ibu kota, Beirut, menewaskan lebih dari 300 pasukan penjaga perdamaian Prancis dan Amerika.
Pengeboman tersebut diklaim oleh kelompok Jihad Islam, yang diyakini oleh banyak orang sebagai kedok bagi Hizbullah.
Israel mendeklarasikan apa yang disebutnya sebagai "zona keamanan" di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Setelah kesepakatan, PLO berangkat ke Tunisia tetapi militer Israel tetap tinggal di Lebanon, mendukung proksi lokal dalam perang saudara dan berkontribusi terhadap pembantaian Sabra dan Shatila. Milisi sayap kanan Lebanon, yang berkoordinasi dengan tentara Israel, menewaskan antara 2.000 hingga 3.500 pengungsi Palestina dan warga sipil Lebanon dalam dua hari.
Beberapa kelompok Lebanon dibentuk untuk mengusir invasi, salah satunya berasal dari komunitas Muslim Syiah, yang secara tradisional merupakan kelompok demografi yang tenang.
Hizbullah merupakan gagasan para pemimpin Muslim, yang kabarnya didukung oleh Iran, dan diberi mandat untuk mengusir Israel.
Dengan dukungan dari pemuda yang tidak puas dan penduduk Lembah Bekaa serta pinggiran selatan Beirut – daerah terpinggirkan dengan populasi Syiah yang signifikan – Hizbullah dengan cepat menjadi kekuatan yang signifikan di Lebanon.
2. Serangan (1983)
Melansir Al Jazeera, antara tahun 1982 dan 1986, sejumlah serangan terhadap kehadiran militer asing dilakukan dan diklaim oleh berbagai kelompok, tetapi banyak yang disalahkan pada Hizbullah.Pada tanggal 23 Oktober 1983, pengeboman beberapa bangunan barak di ibu kota, Beirut, menewaskan lebih dari 300 pasukan penjaga perdamaian Prancis dan Amerika.
Pengeboman tersebut diklaim oleh kelompok Jihad Islam, yang diyakini oleh banyak orang sebagai kedok bagi Hizbullah.
3. Kekuatan Hizbullah (1985)
Pada tahun 1985, kekuatan tempur Hizbullah tumbuh hingga mencapai titik di mana ia, bersama dengan kelompok sekutunya, mampu memaksa tentara Israel untuk mundur ke Sungai Litani di Lebanon selatan.Israel mendeklarasikan apa yang disebutnya sebagai "zona keamanan" di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
tulis komentar anda