Trump Beri Batas Waktu 100 Hari untuk Akhiri Perang Ukraina dan Rusia

Kamis, 09 Januari 2025 - 20:30 WIB
loading...
Trump Beri Batas Waktu...
Presiden terpilih AS Donald Trump. Foto/Global Look Press/Allison Robbert
A A A
WASHINGTON - Utusan khusus Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia berharap dapat memediasi penyelesaian konflik Rusia-Ukraina dalam waktu 100 hari, dimulai pada Hari Pelantikan pada 20 Januari.

"Saya tahu saya sedang sibuk," ujar purnawirawan Letnan Jenderal Angkatan Darat AS Keith Kellogg mengatakan kepada Fox News pada hari Rabu (8/1/2025).

Dia menjelaskan, "Saya ingin menetapkan tujuan di tingkat pribadi, di tingkat profesional. Saya akan katakan mari kita tetapkan 100 hari dan mundur selangkah."

Kellogg menekankan Trump tetap berkomitmen memulai kembali perundingan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menemukan penyelesaian atas pertempuran tersebut, yang telah menelan korban "besar" di kedua belah pihak.

"Dia tidak mencoba memberikan sesuatu kepada Putin atau Rusia. Dia sebenarnya mencoba menyelamatkan Ukraina dan menyelamatkan kedaulatan mereka. Dan dia akan memastikan itu adil dan setara,” ujar Kellogg.

Dia berpendapat, “Kesalahan terbesar yang dilakukan Presiden (Joe) Biden adalah fakta dia tidak pernah terlibat dalam percakapan apa pun dengan Putin.”

“Dia tidak berbicara dengannya selama lebih dari dua tahun,” tegas Kellogg, seraya menambahkan Trump “berbicara dengan musuh dan sekutu.”

Trump telah berulang kali berjanji segera memediasi kesepakatan damai yang berhasil, tetapi tidak memberikan banyak hal spesifik.

Menurut laporan media, timnya sedang mempertimbangkan membekukan konflik di sepanjang garis depan saat ini.

Negosiasi antara Moskow dan Kiev gagal pada musim semi 2022, dengan kedua belah pihak saling menuduh membuat tuntutan yang tidak realistis.

Putin menyatakan agar penyelesaian apa pun berhasil, Ukraina harus membatalkan rencananya bergabung dengan NATO dan melepaskan klaimnya atas Krimea dan empat bekas wilayah Ukraina lainnya yang telah bergabung dengan Rusia.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0765 seconds (0.1#10.140)